Ketiga ikatan ini kata Helmi merupakan upaya yang sangat signifikan dalam rangka membangun serta meningkatkan peradaban bangsa, apalagi Ranah Minang terkenal dengan falsafah adaik basandi syara, syarak basandi kitabullah, syara mangato, adaik mamakai.
“Marilah kita jaga tradisi dan kita kawal inovasi dalam rangka memantapkan keberagamaan dan merawat keberagaman di Ranah Minang yang kita cintai ini dengan melangitkan do’a dan membumikan tradisi yang ruhnya adalah Kalam Ilahi,” tandas Kakanwil.
“Praktik keagamaan dalam kehidupan sosial yang indah ini jangan mekar sesaat di kala ritual ibadah semata, tetapi harus mewujud dan menyebarluas sepanjang masa dalam kehidupan sebagai pantulan iman dan ihsan yang merahmati semesta alam di Ranah Minang yang kita cintai ini,” ajaknya mengakhiri. (*)