HARIANHALUAN.id – Warga Kota Padang resah dengan kelangkaan pertalite dan bio solar di sejumlah SPBU di Ibukota Provinsi Sumbar ini, Sabtu (23/07/22).
“Ada apa Pertamina ini? Kok pertalite kosong semua di SPBU,” kata Siska, salah seorang warga dengan rawut kesal.
Kepada harianhaluan.id, warga Wisma Bumi Lestari Indah Korong Gadang, Kecamatan Kuranji itu mengungkapkan, ada empat SPBU yang didatangi untuk mengisi pertalite mobilnya. Tapi keempat-empatnya habis.
“Empat SPBU saya datangi habis semua. Terpaksa saya beli Pertamax, khawatir kosong pula BBM mobil saya,” ujar Siska di SPBU Bypass Taruko Kota Padang, Sabtu (23/07/22).
Lebih lanjut dikatakanya, empat SPBU yang didatanginya tersebut yaitu, pertama SPBU Sawahan. SPBU ini sepi, yang terdengar justru suara Pertalite Bio Solar habis…! Suara itu terdengar dari pengeras suara yang ada di SPBU tersebut.
“Aneh juga ya…! Masuk SPBU seperti kita masuk pasar,” kata Siska.
“Pertalite Bio Solar habis…, Pertalite Bio Solar habis…, Pertalite Bio Solar habis…!,” begitu teriakan suara dari pengeras suara yang didengar warga pembeli BBM di SPBU tersebut.
Usai SPBU Sawahan, Siska melanjutkan ke SPBU di Jalan Gajah Mada Gunung Pangilun. Ternyata kosong juga!
Lanjut ke SPBU yang ketiga yaitu di Ampang. Disini, belum sempat masuk kawasan SPBU sudah dicegat petugas sambil mengatakan pertalite kosong.
Tak kunjung dapat pertalite, Siska melanjutkan ke SPBU By Pass (simpang Taruko) yang ternyata juga kosong.
“Tak ada pilihan lain, terpaksa saya ngisi pertamax. Persis sama kejadianya sebelum premium dihapus, sulitnya premium seperti sulitnya pertalite sekarang, sehingga warga terpaksa beralih ke pertalite.”
“Apa pertalite mau dihapus juga ya, sehingga warga terpaksa beralih ke pertamax?,” celetuk Siska.
Dia menuturkan, Sabtu pagi berputar mencari pertalite seiring mengantar anaknya sekolah di SMPN 1 Padang dan SDN 03 Alai.
“Makanya saya mampir ke SPBU Sawahan dulu sebelum ke SMP 1, setelah ngantar si abang ke SMP 1, saya mengantar adiknya si bungsu ke SDN 03 Alai. Usai ngantar anak sekolah lanjut ke SPBU Gunung Pangilun. Nggak ada pertalite disitu, putar balik ke SPBU Bypass Taruko sambil jalan pulang. Ternyata kosong semua,” tambah Siska lagi.
Petugas SPBU mengaku pertalite kosong sejak pukul 22.00 wib tadi malam. Bahkan, ada yang habis sejak sore kemarin.
“Pertalite cuma sore sekarang. Setiap pukul 16.00 wib itu ada pertalite, karena sekarang masuk tidak seperti biasa lagi,” kata petugas SPBU By Pass Taruko dalam bahasa Minang yang ditulis dalam bahasa Indonesia oleh penulis.
Di SPBU Jalan Alai – Ampang, petugas juga mengakui pertalite habis sejak semalam. Pertalite habis karena Pertamina mengurangi pasokan ke SPBU.
“Mungkin karena pembatasan subsidi, pasokan dikurangi,” ujar petugas SPBU.
Siska terheran. “Kok pembatasan subsisidi, pasokan pertalitenya yang dikurangi? Mestinya pasokan normal seperti biasa dong yang dibagi! Mana yang masih subsidi, mana yang non subsidi, sehingga jumlah pertalite di SPBU tidak berkurang, kebutuhan masyarakat terpenuhi.”
“Belajar tuh ke PLN. Listrik daya pelanggan mampu dicabut subsidinya sehingga kena penyesuaian tarif. Listrik pelanggan menengah ke bawah masih tetap subsisidi. Listrik yang didistribusikan PLN segitu juga seperi biasa. Nggak ada dikurang-kurangi, nggak ada listrik padam! Ini Pertamina kok malah kurangi pertalite ke SPBU! Aneh!,” kesal Siska menambahkan. (*)