HARIANHALUAN.ID – Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) mencatat hingga saat ini total 5.372 ekor ternak terjangkit Penyakit Mulut dan Kaki (PMK). Dimana dari 15 kecamatan yang ada Kecamatan Ranah Pesisir menjadi penyumbang terbanyak hingga saat ini.
Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet, Sri Rita Setiawati mengatakan, sejak 17 Juni 2022 pemeriksaan labor tercatat kasus virus PMK positif Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 5.000 lebih terjangkit virus tersebut.
“Hingga 2 Agustus 2022, Dinas Pertanian mencatat diagnosa sementara penyakit mulut dan kuku sebanyak 5.372 terjangkit. Dari jumhlah itu, mati delapan ekor sapi dan sembuh 605 ekor sapi,” tuturnya.
Ia merincikan, kasus PMK perkecamatan yang paling tertinggi, yaitu Kecamatan Ranah Pesisir dengan jumhlah 1.246, Sutera 803 dan kecamatan yang tidak terpapar, yaitu Ranah Ampek Hulu Tapan. Sedangkan delapan ekor sapi yang mati, yaitu tujuh ekor sapi dari Kecamatan Sutera dan satu ekor sapi dari Kecamatan IV Nagari Bayang Utara.
“Sebelum vaksinasi kita berkomunikasi dengan kenagarian se-Pesisir Selatan, jikalau belum ada terjangkit PMK, maka baru dilakukan vaksin. Saat ini telah disalurkan 1.800 vaksin ke masing-masing puskeswan yang ada,” ucapnya.
Rita menganjurkan ke nagari-nagari agar mengimbau warganya masing-masing untuk mengandangkan sapinya dan memberi makananan bergizi yang cukup, serta memperhatikan kebersihan kandang, agar virus PMK pada hewan ini cepat berakhir.
“Warga tidak perlu cemas dan panik atas kejadian virus ini. Karena dengan mengandangkan serta memberi makan yang cukup dan bergizi, maka virus PMK ini bisa diatasi,” ujar Kabid Keswan dan Kesmavet kepada Harianhaluan.id. (*)