HARIANHALUAN.ID – Tokoh nasional asal Sijunjung, yakni almarhum Prof. DR. Ahmad Syafii Maarif diusulkan menjadi Pahlawan Nasional. Hal tersebut merupakan keinginan dan usulan, serta harapan masyarakat yang disampaikan kepada Pemkab Sijunjung.
Menanggapi hal itu, Pemkab Sijunjung melalui dinas terkait juga serius untuk menindaklanjutinya segera, dengan berkonsultasi ke Direktorat Jenderal Potensi Sumberdaya Sosial Kementerian Sosial RI, Rabu (3/8/2022) yang dipimpin langsung Wakil Bupati Sijunjung, Iraddatillah didampingi Kadis Sosial, Kabid Rehsos, Kabid Linjamsos dan beberapa staf Kabupaten Sijunjung.
Iraddatillah mengatakan bahwa almarhum Buya Syafii Maarif layak diusulkan sebagai Pahlawan Nasional, karena semasa hìdupnya banyak menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Repoblik Indonesia.
“Seperti anggota dewan pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Pendiri Maarif Institute, President World Conference on Religion for Peace (WCRP) dan masih banyak lagi prestasi yang ditorehkan almarhum,” ujarnya.
Iradatillah menuturkan, untuk langkah selanjutnya Pemkab Sijunjung akan membentuk Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) yang bersifat independen, yang terdiri dari berbagai unsur, seperti akademisi, praktisi, sejarawan dan unsur terkait lainnya untuk mengumpulkan data, meneliti, mengkaji dan menyusun usulan calon Pahlawan Nasional tersebut.
“Mudah-mudahan keinginan dan usulan masyarat ini bersama dengan Pemkab Sijunjung dan Pemprov Sumbar akan dapat terwujud,” ujar wabup.
Lebih lanjut wakil bupati juga mengharapkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, lembaga dan organisasi yang ada untuk dapat memberikan supporting, terutama untuk tahap awal ini mengumpulkan seluruh data-data tentang Prof. DR. Ahmad Syafii Maarif.
Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif adalah salah satu tokoh nasional yang telah berpulang ke rahmatullah pada Jumat 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta.
Tokoh yang dijuluki Guru Bangsa ini lahir di Sumpur Kudus, Sumatra Barat, 31 Mei 1935, meninggal dalam usia 87 tahun. (*)