HARIANHALUAN.ID – BKKBN bersama tim pakar kesehatan dan instansi vertikal terkait menggelar diskusi panel bagaimana memanajemen kasus stunting (kondisi gagal tumbuh) di Kota Pariaman, Kamis (4/8/2022).
Koordinator Bidang KB-KR Bkkbn Provinsi Sumbar, Rismiati mengatakan, diskusi audit stunting bertujuan untuk mencari faktor penyebab khusus stunting, serta mencari solusi pencegahan dan intervensi yang tepat.
“Tidak semua kasus diangkat untuk diaudit, tapi dipilih kasus yang mewakili dan butuh penanganan dan didiskusikan apa penyebabnya, penanganannyadan intervensi yang tepat,” ujarnya.
Sementara itu, Satgas Stunting Kab. Padang Pariaman dan Kota Pariaman yang juga Teknikal Asisten Kota Pariaman, Wiendra Perdana mengatakan, dari 506 kasus (20,3 persen) stunting di Kota Pariaman, diambil dua kasus yang akan dianalisis pada audit stunting kali ini.
“Kita mengambil dua kasus sampel sebagai percontohan agar hal yang sama tidak terjadi lagi di tempat lain,” ujarnya.
Dalam intervensi stunting, ia menyebut, akan difokuskan untuk langkah pencegahan dulu. Sebab, kalau sudah lewat 24 bulan, anak yang sudah stunting sudah susah diintervensi. Meskipun angka stunting di Kota Pariaman sudah rendah dari angka provinsi, namun percepatan penurunan stunting terus digenjot.