Menanggapi keinginan Asita tersebut, gubernur menyampaikan sejumlah upaya yang telah dan terus dilakukan pemerintah untuk dibukanya kembali penerbangan internasional ke Padang. Selain menjalin kesepakatan dengan maskapai, Pemprov Sumbar juga intens berkomunikasi dan koordinasi dengan kementerian terkait.
“Soal penerbangan internasional kita desak terus, melalui dinas terkait. Ini memang keinginan kita bersama. Sudah berkali-kali kita sampaikan ke kementerian terkait. Berbagai upaya juga sudah kita lakukan diantaranya MoU dengan maskapai,” kata gubernur.
Upaya lain yang dilakukan untuk meningkatkan wisata lanjut gubernur adalah dengan berupaya menggelar berbagai iven nasional hingga internasional di Sumbar. Terbaru, beberapa ivent besar nasional yang akan berlangsung diantaranya pekan olahraga mahasiswa serta MTQ Korpri.
Gubernur juga menambahkan, pariwisata merupakan sektor prioritas dan hal itu didukung dengan anggaran yang memadai. Namun tak bisa dipungkiri, menurut gubernur, terkait anggaran tak bisa lepas dari dukungan pemerintah pusat dan legislatif serta kolaborasi dengan kabupaten dan kota.
“Kita saat ini juga mendorong OPD untuk menggelat rapat tidak lagi di kantor tapi di desa-desa wisata untuk menggairahkan pariwisata. Termasuk kita juga kerjasama dengan PT. Pos yang memiliki lahan di tengah kota cukup luas untuk sentra UMKM. Dengan PT. KAI juga kita minta agar reaktivasi rel ke Padang Panjang dan Bukittinggi,” ungkap gubernur.
“Seiring dengan berbagai upaya yang dilakukan gubernur dan jajaran, kita juga upayakan berbagai pendekatan untuk dibukanya kembali penerbangan internasional ke BIM. Melalui beberapa kali rapat dan pertemuan dengan dirjen di tiga kementerian terkait, untuk flight internasional, sudah tidak ada kendala, tinggal administrasi saja. Yang akan dibula itu ada tiga daerah, yaitu di Palembang, Padang dan Aceh,” jelas Siswanto.