Jalan Penghubung Padang Pariaman-Agam Bisa Dilewati Kembali

Longsor

Kondisi jalan darurat yang menghubungkan Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Agam di Luhuang Sungai Geringging, Minggu (28/8/2022). Yuhendra

HARIANHALUAN.ID – Jalan penghubung Kabupaten Padang Pariaman dengan Kabupaten Agam via Sungai Geringging sudah kembali bisa dilewati, setelah ditutup beberapa bulan akibat pengikisan tebing dan longsor.

Dimana jalan milik provinsi itu saat ini sudah bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat, namun itu masih bersifat darurat.

“Alhamdullah, saat ini jalan dari Sungai Limau ke Sungai geringging tepatnya di Luhuang yang sebelumnya amblas sudah bisa dilewati,” kata Wali Nagari Kuranji Hulu, Salman Hardani di Sungai Garinggiang, Minggu (28/8/2022).

Ia menyampaikan, perbaikan jalan ini merupakan usulan dari pemerintah nagari kepada Pemprov Sumbar, karena dengan putusnya jalan itu mengakibat banyak akses vital terganggu.

“Jalan ini sangat banyak dilewati masyarakat termasui akses pendidikan, agama, sosial dan ekonomi masyarakat di sini,” katanya.

Berdasarkan itu, maka pemerintah provinsi bersedia membangun jalan darurat agar dilewati kendaraan bermotor dan mobil pribadi yang sudah dapat mulai dilewati pada Kamis lalu.

“Sebelumnya di sini dipasang jembatan darurat, namun karena kondisi tanah penyangganya semakin tergerus air maka jembatan itu dibuka, setelah jembatan darurat dibuka pengerjaan jalan darurat langsung dikerjakan,” katanya.

Dimana, jalan darurat ini dibuat dengan dilakukan dengan penimbunan tanah yang bagian tebingnya ditanam bambu guna memperkuat struktur tanah, agar tidak mudah tergerus air.

“Jadi untuk mengamankan jalan darurat tersebut pemerintah nagari membebaskan enam lahan warga untuk pembangunan selokan atau pemecah air bah. Pembebasan lahan untuk selokan tersebut juga merupakan permintaan pemprov untuk rencana pembangunan jembatan permanen,” katanya.

Ia berharap Pemprov Sumbar segera membangun jembatan permanen di daerah itu, karena jalan itu merupakan akses penting masyarakat.

Sementara itu, salah seorang pengendara Rendi Hakimi Sadri (32) mengatakan, semenjak akses jalan tersebut terputus dirinya harus melewati jalan alternatif yang jarak tempuhnya lebih jauh dengan kondisi jalan banyak yang rusak.

“Nah, kalau Jalan Luhuang sudah bisa dilewati tentu kami sebagai pengendara diuntungkan, dan saya rasa pedagang yang bergantung dengan jalan ini pun juga terbantu,” katanya. (*)

Exit mobile version