Empat Kali, Pasbar Pertahankan Peringkat 1 Pelaksanaan Konvergensi Pencegahan Stunting

Pasbar

Wakil Bupati Pasbar, Risnawanto bersama Ketua GOW Fitri Risnawanto, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Harnina Syahputri dan stakeholder terkait lainnya ketika menerima penghargaan di Bali. Osniwati

HARIANHALUAN.ID – Keempat kalinya sejak Tahun 2019, Kabupaten Pasaman Barat berhasil mempertahankan peringkat terbaik I pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Pencegahan Stunting di Provinsi Sumatra Barat. 

Penghargaan kali ini diserahkan Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dan diterima Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto selaku Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Pasaman Barat di Prime Plaza Hotel, Sanur,  Provinsi Bali, Selasa (30/8/2022).

Risnawanto mengatakan bahwa penghargaan yang diperoleh merupakan bentuk kerja sama yang baik antar instansi di Kabupaten Pasaman Barat dalam penanganan prevalensi stunting.

“Alhamdulillah, Kabupaten Pasaman Barat untuk keempat kalinya menerima penghargaan Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, yaitu berupa penghargaan terbaik 1 penurunan stunting di Sumbar,” katanya.

Ia menambahkan, penghargaan ini tentu merupakan kebanggaan bagi Kabupaten Pasaman Barat dan masyarakat. Karena penilaian ini merupakan penilaian nasional. Keberhasilan ini tentunya merupakan kerja sama semua stakeholder.

“Artinya yang mendukung pemerintah daerah dalam rangka penurunan angka stunting. Hal- hal yang telah telah dilakukan Kabupaten Pasaman Barat dalam rangka 8 aksi konvergensi pencegahan stunting di Kabupaten Pasaman Barat ini sudah berjalan sejak Tahun 2019, yang artinya Pasbar telah meraih prestasi 4 tahun berturut-turut dengan usaha ini tentu sangat wajar,” katanya.

Nanti di Tahun 2024, katanya, sesuai dengan target Pemerintah Republik Indonesia atas capaian turun menjadi 14 persen.  Karena dampak seperti ini sangat berpengaruh di bidang kesehatan juga berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.

“Kami berharap kepada seluruh masyarakat mari kita tingkatkan kembali percepatan penanganan stunting di Kabupaten Pasbar. Terima kasih kepada Bapak Bupati Kabupaten Pasaman Barat, terima kasih kepada seluruh masyarakat. Ini semua kami persembahkan untuk masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pasaman Barat, Harnina Syahputri menyampaikan, prestasi ini tidak dicapai dengan mudah, tentunya diperlukan kesatupaduan semua OPD pelaksana aksi dan pemegang program, sehingga tercipta konvergensi program kegiatan di wilayah lokasi fokus yang ditetapkan melalui keputusan kepala daerah setiap tahunnya.

Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Pencegahan Stunting melibatkan sejumlah OPD yang menangani program kegiatan terkait gizi spesifik dan gizi sensitif. Di antaranya adalah Dinas Kesehatan dan DPPKBP3A terkait gizi spesifik, seperti asupan gizi, pemeliharaan kesehatan ibu dan anak, remaja putri, calon pengantin, penanganan kekurangan gizi dan gizi buruk dan pendidikan keluarga.

OPD yang menangani gizi sensitif, antara lain DPUPR, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Ketahanan Pangan, Disdukcapil, dan Dinas Kominfo.

Prestasi Kabupaten Pasaman Barat sebagai pelaksana konvergensi terbaik I bertahan selama empat tahun berturut-turut sejak 2019, namun baru tahun ini Kementerian Dalam Negeri memberikan penghargaan secara resmi dalam acara workshop penguatan perencanaan dan penganggaran melalui 8 Aksi Konvergensi yang diselenggarakan di Batam sejak Tanggal 30 Agustus–01 September 2022. (*)

Exit mobile version