Sinergi Penyelamatan Danau Maninjau dengan Mengolah Eceng Gondok Menjadi Kerajinan
HARIANHALUAN.id – Pemkab Agam bekerjasama dengan Pemprov Sumbar dan PT PLN (Persero) UIK Sumbagsel mengadakan pelatihan pengolahan enceng gondong selama 7 hari sebagai upaya penyelamatan Danau Maninjau di Posko Terpadu Tanjung Raya, Selasa (6/9).
Pelatihan kerajinan enceng gondok terdiri atas 18 peserta merupakan CSR PT PLN UIK Sumbagsel dengan mendatangkan kelompok masyarakat kreatif dari Tasikmalaya yakni Family Handycraft yang diketuai oleh Ade Abubakar.
Bupati Agam diwakili oleh Setdakab Agam Drs H Edi Busti M.Si dalam sambutannya mengatakan Danau Maninjau sudah masuk kategori hipereutrofik yang selangkah lagi akan menjadi danau mati.
Beliau melanjutkan saat ini danau menjadi episentrum masyarakat yang mempunyai nilai ekonomis menjanjikan dan meningkatkan taraf ekonomi serta destinasi wisata di Sumatera Barat.
“Hari ini danau maninjau berada pada kualitas 3 tidak layak dijadikan sumber air minum, dan menjadi tempat tumbuhnya enceng gondok” ucapnya.
Setdakab Agam mengucapkan terimakasih kepada PLN UIK Sumbagsel atas kerjasama dan memberikan kontribusi untuk masyarakat sekitar danau maninjau dengan pemanfaatan Enceng gondok sebagai kerajinan masyarakat.