WBP Lapas Bukittinggi Tanam Bibit  Bawang Merah di Lahan 1 Hektare

HARIANHALUAN.ID – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bukittinggi bercocok tanam bawang merah di atas lahan seluas satu hektare di area lingkungan Lapas Bukittinggi di Biaro, Selasa (6/9/2022).

Penanaman bawang perdana tersebut dipimpin Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Provinsi Sumbar, R. Andika Dwi Prasetya. Menurut Andika, penanaman bawang merah tersebut untuk mendukung program ketahanan pangan dan juga pemulihan ekonomi agar tersedianya bahan pangan yang terjamin.

“Saya berharap teman-teman dapat memaksimalkan lahan di UPT masing- masing. Tidak hanya bawang merah, tapi  budidaya sayuran yang singkat usia panennya dapat diselenggarakan guna mengembangkan potensi sumber pangan lokal, seperti kangkung, bayam, selada air, sawi putih, caisim, pakcoy, buncis, kacang panjang, pare, daun bawang, cabe, tomat, labu jepang, terong ungu,” kata Andika.

Ia menjelaskan, dari masa tanam hingga panen, keseluruhan akan dilakukan warga binaan di Lapas Bukittinggi. Penanaman bawang merah ini dibimbing sesuai arahan dari pihak terkait. Mulai dari tata cara menanam, memberi obat, pupuk dan merawat tanaman. 

Sementara itu, Kepala Lapas Bukittinggi,  Marten mengatakan, bibit bawang merah yang disemai tersebut, sebanyak 100 kg atas lahan lebih kurang satu hektare dengan melibatkan 12 warga binaan. 

“Bibit kita berupa sawung bawang merah sebanyak 100 kg yang akan ditanam di atas lahan  lebih kurang satu hektare. Untuk mengarapnya itu kita melibatkan 12 warga binaan,” kata Marten.

Warga Binaan ini dipilih minimal telah menjalani setengah  masa pidana, berkelakuan baik dan berkabat dibidang pertanian. “Jika tanaman bawang merah ini berhasil. Warga Binaan ini akan mendapat premi setelah dikurangi dengan harga pokok,” ujar Marten.

Dibutuhkan waktu sekitar 2,5 bulan untuk bisa panen. Ia memperkirakan jika bawang merah ini hasilnya baik bisa panen sekitar 1,5 ton. “Insyaallah pemasarannya tidak sulit. Mudah mudahan harga jualnya nanti bagus,” ujarnya lagi.

Menurut Marten, Lapas Bukittinggi  merupakan salah satu lapas produktif yang mengelola berbagai kegiatan, seperti peternakan, perkebunan, dan pertanian. 

Tujuannya untuk memberikan pembinaan kemandirian kepada warga binaan supaya memiliki keahlian untuk dijadikan bekal bekerja atau wirausaha ketika keluar dari lapas nanti. (*)

Exit mobile version