Disparbud Solok Selatan Akan Helat Festival Durian

Disparbud Solsel

Disparbud Solok Selatan bersama panitia pelaksana melakukan rapat persiapan di Kantor Disparbud, Senin (12/9/2022) untuk pergelaran Festival Durian Solok Selatan yang akan digelar pada 24 September 2022. Kiki Nofrijum

HARIANHALUAN.ID – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Solok Selatan akan menggelar Festival Durian Solok Selatan di objek wisata Pulau Mutiara Lubuk Gadang Utara, Kecamatan Sangir, pada 24 September 2022.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan, Mardiana mengatakan bahwa perhelatan festival durian ini akan menjadi perhelatan yang kedua kalinya. Maka dari itu, untuk pelaksanaan yang kedua tersebut dibutuhkan persiapan yang matang dan bertahap demi kesuksesan festival nantinya.

“Sekarang ini telah memasuki musim durian. Sesuai perencanaannya, tentu kita butuh konsep dan persiapan yang matang untuk pegelaran selanjutnya. Persiapan-persiapannya telah kita mulai susun hari ini, baik secara konsep dan bentuk kegiatan yang akan diadakan nantinya. Yang terpenting, Festival Durian Solok Selatan ini harus berimplikasi langsung terhadap peningkatan kepariwisataan dan ekonomi masyarakat Solok Selatan,” katanya, Senin (12/9/2022).

Untuk perencanaan kegiatannya sendiri, sambung Mardiana, Festival Durian Solok Selatan akan dilaksanakan selama seminggu penuh. Secara konsepnya, festival durian ini akan menghadirkan konsep dan warna baru, yakninya menggunakan kearifan lokal sebagai konsep dasar kegiatan.

Oleh sebab itu, Disparbud Solok Selatan menggandeng langsung masyarakat setempat dan pelaku lainnya untuk menjadi pelaksana kegiatan. Artinya, untuk mewujudkan nilai kearifan lokal itu, masyarakat menjadi tolak ukur dalam menggelar dan menyukseskan kegiatan tersebut.

“Kita ingin festival ini dari masyarakat untuk masyarakat. Jadi konsepnya memang harus gebyar rakyat, agar menjadi manfaat bagi masyarakat Solok Selatan sendiri. Kemudian hal lainnya tentu untuk mendorong kepariwisataan kita sebagai daerah penghasil durian dan juga dalam upaya menumbuhkan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan UMKM setempat,” katanya.

Sementara itu, salah satu panitia pelaksana, Handriva juga menjelaskan, konsep kearifan lokal yang akan menjadi jualan utama pada Festival Durian Solok Selatan ini adalah kebiasaan masyarakat saat proses menghuni durian atau maambang durian, yang biasa disebut oleh masyarakat Solok Selatan pada umumnya. Maambang durian tersebut akan menjadi konsep awal pelaksanaan festival durian tersebut.

“Jadi, maambang durian ini kita akan melibatkan langsung masyarakat atau peserta untuk bisa ikut menghuni durian dengan konsep kamping yang dihadirkan. Kemudian kita juga akan menghadirkan pondok bambu atau membuat pondok-pondok untuk menghuni duriannya supaya lebih mendekatkan lagi nilai kearifan lokalnya. Jadi, sensasi inilah yang ingin kita hadirkan agar Festival Durian Solok Selatan ini benar-benar seperti maambang durian, layaknya yang sering dilakukan oleh masyarakat pada saat musim durian,” katanya. (*)

Exit mobile version