“Peningkatan yang signifikan juga terjadi pada 2022. Dimana hingga Mei, jumlah aktiva bank dan BPR di Bukittinggi sudah mencapai diangka Rp7,68 triliun,” ucapnya.
Terpisah, Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menyampaikan rasa bangga atas pertumbuhan jumlah uang simpanan masyarakat Kota Bukittinggi. Pertumbuhan tersebut tentunya akan mampu mendorong pemulihan ekonomi Kota Bukittinggi.
Pascapandemi Covid-19, ujarnya, tingkat ekonomi masyarakat secara perlahan kembali membaik. Bahkan data yang tercatat pada statistik ekonomi keuangan daerah Sumbar, Bank Indonesia, menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan pada beberapa bulan terakhir.
“Alhamdulillah dari data yang ada, dapat dilihat terjadi peningkatan ekonomi masyarakat Kota Bukittinggi. Kita di pemerintah kota akan terus berupaya menyusun program yang mengarah pada peningkatan ekonomi masyarakat. Kita memang kurangi kegiatan pembangunan fisik, karena lebih fokus pada program yang mengurangi beban masyarakat secara langsung,” kata Erman Safar.
Sekarang ini, ulasnya, Pemko Bukittinggi lebih banyak melakukan kegiatan dan program sosial kemasyarakatan, salah satunya adalah dengan memberikan bantuan sosial dalam rangka meningkatakan kesejahteraan sosial masyarakat.
“Intinya bagaimana program prioritas kita arahkan pada peningkatan ekonomi masyarakat. Karena salah satu tujuan utama pembangunan Kota Bukittinggi yang tertuang dalam RPJMD Bukittinggi 2021-2026 adalah peningkatan ekonomi kerakyatan,” ucapnya. (*)