Bupati Solok Selatan Khairunas: Pelestarian Cagar Budaya Berbasis Nagari Peran Semua Lapisan Masyarakat

Solok Selatan

Penyelenggaraan bimtek pelestarian cagar budaya berbasis nagari oleh Disparbud Solok Selatan di Hotel Pesona Alam Sangir, Solok Selatan, Selasa (20/9/2022). Kiki Nofrijum

HARIANHALUAN.ID – Menjaga dan melestarikan cagar budaya di Kabupaten Solok Selatan, sangat diperlukan optimalisasi peran dan sinergitas antara pemerintah daerah dan nagari.

Apalagi masyarakat di nagari hingga tokoh-tokoh adat, harus berkewajiban untuk bisa menjaga nilai-nilai adat dan budaya di masing-masing nagarinya.

Hal itu disampaikan Bupati Solok Selatan, Khairunas dalam sambutannya pada penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelestarian Cagar Budaya “Pelestarian Kebudayaan Berbasis Nagari” di Hotel Pesona Alam Sangir, Solok Selatan, Selasa (20/9/2022).

Ia mengatakan, keberadaan cagar budaya di Kabupaten Solok Selatan perlu dilestarikan dan dikelola secara tepat sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2010 tentang cagar budaya, mulai dari upaya perlindungan, pemanfaatan dan upaya-upaya lainnya. Maka dari itu, semua elemen masyarakat dari tingkat nagari seperti tokoh-tokoh adat sangat diperlukan perannya.

“Pemerintah dan nagari berkewajiban menjaga dan mengelola pelestarian cagar budaya melalui pelestarian berbasis nagari. Oleh karena itu, peran dan kewajiban ini harus dipahami lebih baik atas betapa pentingnya kebudayaan itu harus dijaga oleh bersama,” katanya.

Selain itu, sambung Khairunas, penyelenggaraan bimtek pelestarian cagar budaya jangan hanya sekadar menjalankan program melalui dinas terkait saja. Namun, perlu tindak lanjut yang nyata dengan menghadirkan ruang-ruang bagi pemangku kepentingan dari semua elemen, agar realisasi dari upaya pelestarian cagar budaya di masing-masing nagari benar-benar direalisasikan dengan sebaik-baiknya.

“Ini perlu ditindaklanjuti dan disosialisasikan lagi demi mengoptimalkan pelaksanaan dan realisasi dari kegiatan ini, karena kita tidak ingin budaya kita dipandang sebelah. Makanya semua pihak yang ada berkewajiban untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan. Mulai dari masyarakat, tokoh-tokoh adat seperti ninik mamak, datuak-datuak, bundo kanduang dan pemangku lainnya. Suatu daerah akan maju dan dihargai, itu karena apresiasi dan menghargai para tokoh-tokoh adat kita yang telah berandil besar terhadap pembangunan daerah. Makanya peran tokoh-tokoh adat kita sangat dibutuhkan demi menjaga kebudayaan dan demi pembangunan nantinya,” katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan, Mardiana menyampaikan, kesenian anak nagari dan cagar budaya adalah sebuah upaya bagi kita untuk terus menjaga dan merawatnya. Sehingga pelaksanaan bimtek pelestarian cagar budaya ini sebagai upaya untuk mendorong hal tersebut.

“Dengan sinergi pemerintah dan nagari, kita mengharapkan budaya akan terus tumbuh dan terjaga. Oleh sebab itu, melalui bimtek ini kita perlu mencapai tujuan secara bersama untuk menyatukan pemahaman kita terhadap pentingnya upaya pelestarian cagar budaya yang berbasis nagari, demi menguatkan adat dan budaya yang dimulai dari masing-masing nagari,” katanya. (*)

Exit mobile version