HARIANHALUAN.ID – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesdukKB) Kota Sawahlunto mencatat lima kasus campak pada Juni lalu dan satu kasus Measles Rubella (MR) pada September.
Menurut informasi menyebutkan, lima kasus tersebut menerpa Desa Silungkang Tigo, Kecamatan Silungkang, sementara satu kasus rubella di Kecamatan Barangin.
Kepala DinkesdukKB, Yasril mengungkapkan bahwa meski ada kasus namun Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar tidak merekomendasikan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Sawahlunto.
“Datanya sudah dikirim ke provinsi (Dinas Kesehatan,red). Namun rilis menyatakan Sawahlunto tidak masuk KLB. Hal tersebut mungkin karena rentang waktu antar kasus cukup jauh,” ujarnya.
Sementara capaian vaksin Kota Sawahlunto memang rendah, tetapi hal tersebut terjadi di seluruh wilayah Sumatra Barat. “Karena masih ada pro kontra halal haram vaksin measles rubella (MR,red) ini. Padahal secara hukum, vaksin MR diperolehkan untuk mengurangi risiko terkena virus,” katanya.
Dia menambahkan, imunisasi tersebut adalah hak anak yang harus diberikan agar anak terhindar penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh virus itu. Seperti kebutaan, down syndrome bahkan kematian. Dia menilai imunisasi tersebut juga bisa meningkatkan kecerdasan anak.