Kebidanan FK Unand Ajak Bundo Kanduang Dampingi Wanita Usia Subur Lahirkan Generasi Emas

HARIANHALUAN.ID – Tim dosen Departemen Kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas Andalas gandeng bundo kanduang untuk lahirkan generasi emas.

Caranya, bundo kanduang dibekali ilmu kesehatan, sehingga bisa mendampingi wanita usia subur untuk melahirkan generasi emas. Tim kebidanan Unand memilih untuk melakukan penelitian terhadap bundo kanduang dari Nagari Pagaruyuang, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar.

Ketua penelitian Rafika Oktova mengatakan, dalam sejarahnya bundo kanduang dikenal sebagai tokoh sentral dalam nagari yang memiliki pengetahuan, wawasan yang luas dan kemampuan dalam segala hal, terutama yang berkaitan dengan kepentingan kaum wanita.

“Kemudian Nagari Pagaruyuang juga dikenal sebagai pusat organisasi bundo kanduang di wilayah Sumatra Barat. Keberadaan bundo kanduang sudah menjadi kearifan lokal dan dipercaya untuk dapat mendampingi wanita yang akan menghasilkan generasi emas di masa mendatang,” ucapnya saat memberikan pelatihan bertemakan Pemberdayaan Bundo Kanduang dalam Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Wanita Usia Subur di Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar.

Penelitian ini diketuai oleh Rafika Oktova beranggotakan Yulizawati dan Henni Fitria serta dibantu oleh enumerator Dina Taufia, Nisa Ul Aqila, dan Ossy Permatasari.

Menurut Rafika, asuhan kebidanan Continuity of Care atau disebut juga dengan asuhan kebidanan yang berkelanjutan merupakan asuhan yang diberikan kepada wanita usia subur mulai dari masa prakonsepsi, hamil, bersalin, hingga wanita tersebut menggunakan KB pascasalin.

“Dalam pola ini juga dibangun sebuah kemitraan antara bidan dan wanita yang disebut dengan partnership sesuai dengan filosofi yang ditulis oleh International Confederation of Midwives (ICM). Namun, bidan tidak hanya membangun kemitraan dengan sesama profesi kesehatan saja, akan tetapi juga dengan masyarakat luas. Dalam hal ini, bundo kanduang sebagai seseorang yang memegang tanggungjawab dalam kepentingan wanita diharapkan dapat berpartisipasi untuk mendampingi wanita di setiap siklus kehidupannya,” ujar Rafika Oktova.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan pemberdayaan dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 3-4 September 2022. Pada hari pertama bundo kanduang akan diberikan materi Continuity of Care yang bersifat promotif serta modul. Pada hari kedua bundo kanduang yang sudah dibekali informasi tersebut akan menyosialisasikan kepada wanita usia subur terkait Continuity of Care.

Materi ini diberikan oleh Bundo Erlina Susanti dan Bundo Febri, yang juga berprofesi sebagai bidan serta turut menjadi perwakilan bundo kanduang.

“Dan yang menarik sekali dari 40 Bundo Kanduang Nagari Pagaruyuang terdapat tiga orang bidan, tentu ini akan memberikan kontribusi yang baik dalam pemberian informasi kepada wanita usia subur,” ujar Rafika.

Ketua Bundo Kanduang Nagari Pagaruyuang, Alfita mengucapkan terima kasih atas terpilihnya Bundo Kanduang Nagari Pagaruyuang sebagai objek penelitian dosen dan dibekali ilmu tentang kesehatan, yaitu asuhan kebidanan yang berkelanjutan.

Kegiatan ini dibuka oleh Wali Nagari Pagaruyuang yang diwakili oleh Kepala Jorong Padang Datar, Asrinaldi. (*)

Exit mobile version