Hingga saat ini berdasarkan angka survei Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tentang stunting, Kabupaten Solok Selatan berada dalam angka 24,5 persen. Sehingga masih ada sekitar 10 persen yang harus dicapai demi mencapai target nasional 14 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfotik Sumbar yang diwakili Devi Agustina mengatakan, pentingnya lapisan masyarakat harus memahami dan saling berperan untuk bahu-membahu menurunkan angka stunting di Sumatra Barat, khususnya di Kabupaten Solok Selatan ini.
“Kita secara bersama harus memahami dan saling bekerja sama dalam mengatasi stunting ini. Makanya melalui diseminasi informasi ini, masyarakat harus dapat memberikan serta menerima tentang informasi stunting yang perannya berada pada masyarakat secara keseluruhan,” katanya.
Lebih lanjut Ketua TP PKK Solok Selatan, Erniati Khairunas juga menyoroti bahwa peran anak yang akan menjadi generasi penerus dan tumpuan harapan bagi keluarga dan daerahnya di masa yang akan mendatang.
“Anak yang sehat perlu dibentuk dari sekarang. Salah satunya dengan pemenuhan gizi dari kandungan sampai balita demi fisik yang kuat dan sehat. Makanya dibutuhkan peran kita bersama untuk mengatasi masalah stunting ini. Namun yang terpenting adalah bagaimana upaya kita untuk bisa terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait upaya pencegahan stunting ini,” ujarnya menjelaskan. (*)