HARIANHALUAN.ID – Sebanyak 4,7 anak di Kota Payakumbuh alami stunting. Dari total 10.227 anak di daerah tersebut, 472 di antaranya mengalami stunting.
“Meski ini masih terbilang rendah, namun ini tidak bisa kita sepelekan. Kita harus dapat menekan angka ini dan bahkan kalau bisa kita buat stunting kosong di Payakumbuh,” ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh, Rida Ananda.
Untuk memastikan seluruh anak yang mengalami stunting di Kota Payakumbuh mendapat perhatian serius, dia mengajak setiap organisasi perangkat daerah (OPD) dapat menjadi bapak asuh anak stunting dan miskin di daerah tersebut.
“Sekarang ini yang sedang kita canangkan, bagaimana setiap OPD itu bisa menjadi bapak asuh bagi anak stunting ataupun miskin,” katanya.
Ia mengatakan, program bapak asuh ini ditargetkan bisa mengurangi angka stunting di Kota Payakumbuh yang saat ini berada di angka 4,7 persen. Tidak hanya stunting, namun program bapak asuh ini juga untuk menuntaskan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kota Payakumbuh.
“Sebab, nantinya bapak asuh ini tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk uang ataupun barang yang tidak berkelanjutan, tapi bagaimana OPD mendampingi keluarga itu keluar dari kemiskinan,” kata dia.
Ia mengatakan, saat ini Dinas Sosial sedang mendata keluarga yang berada atau tergolong pada kemiskinan ekstrem.
“Dari data ini nantinya akan kita dorong OPD untuk menjadi bapak asuh. Apakah nantinya setiap OPD itu menjadi bapak asuh bagi satu orang atau berapanya,” ujarnya.
Rida mengatakan bahwa dirinya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Payakumbuh, perbankan dan BUMD untuk mendukung upaya yang dicanangkannya ini.
“Jadi tidak hanya OPD, tapi juga Baznas. Sementara kalau perbankan dan BUMD bisa melalui dana CSR-nya. Semoga langkah ini nantinya dapat menyelesaikan permasalahan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kota Payakumbuh,” ujarnya. (*)