HARIANHALUAN.ID – Bupati Solok, Epyardi Asda kembali terlihat membagikan gajinya untuk anak yatim. Hal ini diketahui saat mantan anggota DPR RI itu berkunjung ke Nagari Koto Laweh, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok, pada Selasa (5/9/20220).
“Insyallah ini rutin saya lakukan sebelum menjadi bupati. Dan karena saya saat ini menjadi bupati, maka gaji saya berikan untuk anak-anak yatim yang ada di nagari-nagari. Ini biasanya saya kasih jeda beberapa bulan lalu saya bagikan lagi,” ujar pria yang pernah viral, karena video marahnya kepada pelayanan di salah satu puskesmas tersebut.
Meski terus membagikan gajinya untuk anak yatim, ia tetap enggan menyebutkan jumlah uang yang ia bagikan. Meski salah seorang keluarga dekatnya mengatakan, tak sedikit selain gaji, uang pribadinya pun ikut dibagikan, jika uang dari gaji yang dibagikan tidak cukup.
“Untuk itu biarlah Tuhan yang tahu. Saya tidak ingin ini dinilai mengaada-ada, apalagi nanti dibilang politis,” tuturnya.
Dalam kunjungannya ke Nagari Koto Laweh tersebut, Epyardi Asda juga mengadakan dialog untuk mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat untuk pembangunan di nagari tersebut.
“Alhamdulilah ini kedatangan saya perdana sebagai kepala daerah di Nagari Koto Laweh. Seperti biasa tujuan saya untuk temu ramah dengan masyarakat, yakni melihat langsung apa yang menjadi kebutuhan masyarakat secara langsung, karena saya sebagai Bupati Solok menganut prinsip anggaran berbasis kebutuhan rakyat, yang bertujuan langsung kepada kesejahteraan rakyat,” tuturnya.
Dijelaskannya, ia mewakafkan hidupnya untuk kemajuan Kabupaten Solok. Karena ia menilai, maju atau mundurnya suatu daerah tergantung bagaimana pemimpin atau kepada daerahnya.
“Untuk itu saya tekankan kepada seluh kepala OPD, ASN, camat dan wali nagari harus kerja giat dan kerja cepat untuk kemajuan Kabupaten Solok,” tuturnya.
Khusus untuk petani, Epyardi mengimbau untuk tidak lagi ragu tentang hasil taninya terutama beras. Hal ini dikarenakan Pemkab Solok sudah menjalin kerja sama dengan PT Food Station dari DKI Jakarta.
“Ini ditandai dengan pengiriman beras perdana sebesar 10 ton. Oleh karena itu, kabar baik bagi para petani sudah dapat menjual hasil pertanianya dengan harga yang sesuai dan juga mudah melalui Pemerintahan Kabupaten Solok,” ucapnya. (*)