Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Barat, Armen mengatakan, dari data yang kami peroleh di Pasaman Barat ada sekitar 8,000 tukang, namun hanya sekitar 700 orang yang bersertifikat, yang lainnya adalah tukang otodidak dan pengalaman turun-menurun.
“Ke depan, kita berharap tukang yang ada di daerah ini lebih banyak lagi yang memiliki sertifikat keahlian profesi, sehingga dapat berdaya saing dengan tukang yang ada di daerah lain,” katanya.
Diharapkan Armen, dengan kegiatan ini peserta yang terdiri dari berbagai keahlian profesi tukang ini, dapat menjadi ahli dalam pembangunan rumah dengan sepablock.
“Kita yakin sepablock yang dibuat PT Semen Padang ini ramah gempa, dengan pengerjaan yang hemat waktu dan hemat pemakaian bahan lainnya, seperti besi dan semen, apabila dibandingkan dengan menggunakan batu bata atau bata ringan,” ujarnya.
Kepala Seksi Program Pendanaan UMK PT Semen Padang, selaku Ketua Panitia Pelaksana, Satrio Rian Bhakti mengatakan, pelatihan ini sebagai bentuk nyata Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan PT Semen Padang dan akan dilaksanakan selama 16 hari, termasuk aplikasi di lapangan membangun satu unit rumah tipe 36.
“Pelatihan ini diikuti 12 peserta, yang telah diverifikasi oleh Dinas Tenaga Kerja Kab. Pasaman Barat, bertujuan untuk meningkatkan kopetensi profesi tukang yang ikut dalam pelatihan ini,” ujarnya.