Di Kabupaten Limapuluh Kota, kata dia,
secara statistik angka stunting tidak terlalu mengkhawatirkan, namun ada sebuah potensi besar, pada tahun-tahun berikutnya potensi stunting masih mencekam karena terdampak dua tahun lebih pandemi Covid-19.
“Tahun-tahun depan Potensi masih mencekam, hal itu disebabkan
rumah tangga yang sebelumnya dapat pendapatan yang layak, setelah Covid-19, pendapatannya berkurang, apakah 10 atau 15 persen hingga 50 persen, bisa saja yang tadinya bekerja di tempat swasta malah kehilangan pekerjaan terkait efisien perusahaan yang berakibat pada berkurangnya kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan bagi anggota keluarga, baik untuk istri yang sedang hamil ataupun balita,” jelas Ade.
Hal sama juga disampaikan Ade Rezki saat hadir pada kegiatan sosialisasi dan KIE program bangga berencana bersama mitra kerja di Provinsi Sumatera Barat di Nagari Sarilamak, Kecamatan Sarilamak. Di lokasi kedua ini juga diberikan doorprize untuk sejumlah peserta sosialisasi yang beruntung, diantara hadiah yang disediakan adalah setrika, kompor gas, televisi, dan sepeda.
“Mudah-mudahan ke depannya angka stunting di daerah kita bisa kita tekan bersama-sama. Tentu ini diperlukan kerja dari semua pihak terkait,” pungkas Ade Rezki. (tfk)