“Saat ini kami sudah melakukan mengajian rutin di sini, bahkan satu kali dalam satu minggu seluruh ulama di Ulakan Tapakis ini melakukan wirid dan mengulang mengaji kitab kuning,” katanya.
Tidak hanya itu, ke depan Gimba Syekh Madinah ini kembali dipergunakan untuk pondok pesantren, sehingga bisa kembali melanjutkan apa yang telah direncana oleh Syekh Madinah dan Syekh Burhanuddin.
Sementara itu, Syafrinaldi mengatakan pihaknya akan mendukung upaya dari ulama di Ulakan Tapakis untuk kembali menjadi Gimba Syekh Madinah ini sebagai sentral pembelajaran agama di daerah itu.
“Kami akan selalu mengupayakan bagaimana situs sejarah penyebaran Islam di Minangkabau ini tetap ada dan diaktifkan kembali,” kata politisi PKB itu.
Ia mengatakan, berkat Syekh Madinah ini agama Islam berkembang di Minangkabau, tentu itu tidak boleh terlupakan begitu saja, dan pihaknya juga akan mendukung jika ke depan lokasi ini akan kembali dibangun pondok pesantren.
“Ini menjadi tugas kita, harus kita dukung dan diwujudkan secara bersama,” ujarnya. (*)