Tekan MoU, Ika USU Siap Berkontribusi Membangun Kota Payakumbuh dan Limapuluh Kota

HARIANHALUAN.id – Terhitung 18 hari pasca dilantik, Ika USU yang dinakhodai Ir. Durain P., S.T., M.T., I.P.M. siap berkontribusi dalam Prioritas Rencana Pembangunan Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota 2023. Ika USU akan hadir pada optimalisasi pemanfaatan sektor pertanian dan pariwisata, termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kuliner, sebagai rencana jangka pendek.

Hal itu terungkap dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kota Payakumbuh, Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota, Universitas Negeri Padang, dan Ika USU Wilayah Sumbar di Kisai Agro, Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kotopanjang, Kecamatan Payakumbuh Timur, tepatnya di pinggir aliran sungai Batang Agam, Sabtu 29 Oktober 2022.

Durain yang juga menjabat salah seorang Direktur dalam PT Pasoka Sumber Karya,  anak perusahaan PT Semen Padang ini optimis karena anggota organisasi yang dipimpinnya relatif banyak berdomisili di kota dan kabupaten tersebut. Bahkan di antaranya memangku jabatan yang strategis dalam lembaga pemerintahan.  

Selanjutnya Durain memaparkan Program Kerja Ika USU Wilayah Sumatera Barat, di antaranya adalah menyiapkan data base sumberdaya organisasi tersebut  untuk menguatkan jejaring alumni. Kemudian menyalurkan potensi dan kemampuan anggotanya dalam menerapkan potensi tersebut untuk mengembangkan dan memamajukan USU di Sumbar dan Indonesia umumnya.

“Kita harapkan IKA USU sendiri juga aktif mendukung USU dalam mengemban tugas dan fungsinya seperti implementasi Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) dan menuju World Class University serta membuat konsolidasi berkala antaranggota Ika USU Wilayah Sumbar yang diperkirakan beranggotakan lebih dari 400 orang,” ujarnya.

Kolaborasi Bukan Persaingan

Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota dan Pemerintah Kota Payakumbuh menyambut baik rencana Pengurus Ikatan Alumni Universitas Sumatera Utara (Ika USU) untuk terlibat aktif dalam pembangunan multisektor.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda), Gusdian Laura S.K.M. yang mewakili Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro R. menyatakan,  Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki banyak potensi, seperti potensi SDA yaitu pertanian, perkebunan, kehutanan dan lainnya.

Selain itu, Kabupaten Lima Puluh Kota berada di lokasi strategis karena dilalui oleh jalur yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau. Namun potensi yang dimiliki tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal karena masih banyak permasalahan, hambatan dan tantangan pembangunan, termasuk kesenjangan antarwilayah.

Ia merinci, kebijakan pertumbuhan wilayah diarahkan pada sektor pertanian melalui pengembangan agribisnis. Diharapkan keterlibatan USU dapat lebih meningkatkan perekonomian Kabupaten Lima Puluh Kota seperti kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatra Barat lainnya. Kontribusi tertinggi secara sektor di wilayah ini adalah pertambangan sedangkan komoditas unggulannya adalah padi sawah yang terdapat banyak di Kecamatan Situjuah dan Limo Nagari.

Di sisi lain, Walikota Payakumbuh yang diwakili oleh Asisten 2 Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Elzadaswarman, S.K.M, M.P.M., menyatakan, kolaborasi, sinergi dan  konektivitas antarlembaga  tidak dimaksudkan untuk bersaing tapi untuk berkolaborasi menyelenggarakan pembangunan.  Jika urusan kecil kita tak bisa urus, bagaimana urus urusan besar? terangnya.

Lebih jauh ia memaparkan laju pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh    secara    keseluruhan yang menuntut peningkatan. Untuk itu Kota Payakumbuh  harus  mampu  melihat  sektor  yang berpotensi   meningkatkan   PDRB-nya.  Dilihat   dari   kontribusi   terhadap   PDRB,  maka sektor   perdagangan   besar   dan   eceran  adalah sektor  yang  berperan  besar  dalam  pembentukan PDRB  Kota  Payakumbuh.  Sektor   pengadaan   air,   pengelolaan sampah,  limbah  dan  daur  ulang  dijadikan sebagai  sektor basis/unggulan.     Dari    hasil    pengelompokan sektor   lapangan   usaha   sesuai    brand Kota Payakumbuh sekarang “City of Randang”.

Dari segi  kemampuan  Kewirausahaan  (entrepreneurship)   perlu    dilakukan    pembinaan    terhadap pelaku  IKM  di  Kota  Payakumbuh.  Sehubungan dengan itu,   penguasaan teknologi     sangat    dibutuhkan    dalam meningkatkan    potensi    IKM    sebagai    sektor industri   pengolahan   karena   dinilai  sebagai sektor   potensial   dalam   meningkatkan   PDRB Kota  Payakumbuh.   Selain  sentra  rendang  sentra UMKM   yang   telah   dibentuk   lainnya   seperti sentra  tenun,  sentra  makanan  ringan  dan  sentra jamur  juga  perlu dioptimalkan. Khusus untuk rendang, UMKM Dapur Mutiara asal Kota Payakumbuh berhasil mengekspor 1 ton bumbu rendang ke Hamburg, Jerman.

Sektor   yang dinilai maju   dan   pertumbuhannya   cepat   adalah   sektor konstruksi,    perdagangan    besar    dan    eceran, reparasi   mobil   dan   sepeda  motor,  penyediaan akomodasi makan     minum,     informasi     dan komunikasi,   jasa  keuangan  dan  asuransi  serta jasa   kesehatan   dan   kegiatan   sosial.   Sektor potensial  dan  pertumbuhan  cepat   adalah  industri pengolahan,  pertambangan  dan  penggalian,  dan  jasa perusahaan.  Sektor industri   pengolahan     merupakan  sektor yang potensial  dan pertumbuhannya  cepat. Selain itu, ia juga menyinggung tentang komunitas minyak Atsiri di Payakumbuh, pengolahan ekstraksi jahe merah, kunyit, pinang, dan strategi menjual snack dengan mengubah penampilannya.

Ika USU dinilainya sebagai segmentasi yang tidak bisa dilepaskan dari perguruan tinggi atau universitas. Alumni dibikin cerdas dan pintar oleh universitas. Sebagai alumni USU, universitas terbesar dan berkharisma, alumni punya tanggung jawab moral untuk mendarmabaktikan ilmu yang mereka miliki untuk pembangunan daerah di mana pun mereka berdomisili, pungkasnya.

Hadir dan memberi sambutan dan paparan ide dalam acara tersebut, Wakil Rektor 1 Universitas Negeri Padang (UNP), Dr. Refnaldi, S.Pd., M.Litt.,Kepala Biro Perencanaan UNP, Africa Khaidir, S.H., M.Hum., M.A.P.A., Ph.D., Wakil Dekan Fakultas Bahasa dan Seni UNP, Dr. Havid Ardi, S.Pd., M.Hum., dan Ketua Yayasan Fort de Kock, Windasnofil, S.K.M., M.M. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan Fashionshow  Baju Adat dari SMKN 1 Kecamatan Luak sebelum dilanjutkan dengan Rapat Konsolidasi. (*)

Exit mobile version