Plt. Dirut PT. Semen Padang, Asri Mukhtar Dt. Tumanggung, mengungkapkan, apa yang dilakukan PT. Semen Padang berawal dari keprihatinan semakin menurunnya populasi ikan endemik Danau Singkarak. Sehingga PT. Semen Padang bekerjasama dengan UBH sebagai satu-satunya universitas yang memiliki jurusan perikanan.
“Harapannya kita bisa ikut berkontribusi menyelamatkan Ikan Bilih dari kepunahannya, bisa berkembang biak dan semua pihak bisa menjaga bersama, dan ini bisa jadi proyek percontohan,” harap Asri.
Kerjasama pengembangan Ikan Bilih antara Tim Keragaman Hayati (Kehati) PT. Semen Padang dengan UBH, menurut Kepala Unit CSR PT. Semen Padang, Rinold Thamrin, dimulai sejak 2020 dan berhasil membiakan secara alami di area Kehati. Lalu pada tahun 2021, pembiakan berhasil dilakukan dengan skala labor, dan 2022 ini dilakukan konservasi in situ menggunakan rumpon.
“Program ini tetap kita lakukan hingga 2025 karena terpanggil dan kewajiban menjaga satwa endemik ini sekaligus melestarikan ekosistem kelautan, khususnya Ikan Bilih Danau Singkarak. Terimakasih pada semua pihak yang telah mendukung,” ungkap Rinold.
Sementara itu, Rektor UBH, Tafhdil Husni, menyebut kegiatan yang merupakan sinergi pemerintah, swasta dan masyarakat ini akan memberi dampak positif bagi ekonomi masyarakat.
“Jika 1500 saja ikan yang dilepas, lalu dianggap 800 ekor bertelur, dengan setiap ikan bisa menghasilkan 3 ribu butir, maka akan ada 2,4 juta telur. Inilah kontribusi besar dari kegiatan ini yang akan berdampak pada ekonomi masyarakat,” jelas Tafdil. (*)