Sedangkan Sekretaris BKKBN Provinsi Sumbar, Nova Dewata menyebutkan, ada beberapa faktor penyebab stunting itu, seperti rumah tidak layak huni dan lainnya.
“Rumah tidak laya huni dapat menyebabkan lingkungan menjadi kotor, sehingga berdampak buruk bagi janin ibu yang sedang mengandung,” katanya.
Faktor lainnya, katanya lagi, tidak tersediannya sumber air bersih. Sebab, air adalah sumber kehidupan bagi makluk hidup. Manusia butuh air untuk meneruskan hidup. Jadi, jika air tersebut tidak terjaga, maka berdampak pada buruknya perkembangan anak dan ujung-ujungnya stunting.
“Faktor nutrisi juga sangat memengaruhi terjadinya stunting. Ketika nutrisi ibu hamil tidak terpenuhi, maka berdampak langsung pada janin,” katanya.
Faktor lainnya adalah menikah di usia muda. Ini juga salah satu penyebab terjadinya stunting. Ternyata faktor-faktor tersebut dialami oleh warga di Gasan ini.
Sementara Camat Batang Gasan, Armedes mengatakan, saat ini angka stunting di Kecamatan Batang Gasan tercatat 23 orang. Untuk rinciannya, di Nagari Malai Limo Suku 13 orang, di Nagari Gasang Gadang enam orang dan di Nagari Malai Suku Timur empat orang. “Ini cukup tinggi, makanya kami bentuk kampung KB, harapannya bisa mengurangi jumlah tersebut,” katanya.
Dikatakan Armedes, dalam menjalankan program kampung KB itu pihaknya berkolaborasi dengan semua stakholder, agar program itu bisa sukses dan dapat mensejahterakan masyarakat. (*)