Ade Rezki Pratama Sosialisasikan Pencegahan Stunting dan Manfaat Program JKN-KIS ke Masyarakat

Ade Rezki Pratama

HARIANHALUAN.ID – Anggota DPR RI, Ade Rezki Pratama bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melakukan sosialisasi peningkatan pengetahuan program terkini, tentang Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) kepada masyarakat Kamang Magek di Kantor Camat Kamang Magek, Sabtu (12/11/2022).

Ade mengatakan, kegiatan ini merupakan program rutin untuk pemahaman dan menegaskan hak dan kewajiban warga sebagai peserta JKN. “Ini bukti hadirnya pemerintah dalam upaya perlindungan kesehatan masyarakatnya, kami imbau tetap biasakan pola hidup sehat,” kata Ade.

Ia mengatakan, Komisi IX DPR RI menargetkan adanya penambahan kuota dari peserta JKN yang langsung dibiayai pemerintah.

“Untuk 2023 target penambahan kuota peserta JKN KIS yang langsung dibiayai pemerintah untuk Sumatra Barat (Sumbar), kami minta juga BPJS selaku penyelenggara bisa menyaring kembali mana warga yang tidak sanggup dengan pembiayaan mandiri,” katanya.

Kepala BPJS Kota Bukittinggi, Henny Nursanti mengatakan, sosialisasi ini sangat membantu pihaknya dalam mengatasi beragam keluhan dan ketidaktahuan peserta yang kerap terjadi ketika memperoleh layanan kesehatan.

“BPJS Bukittinggi membawahi lima daerah, yaitu Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat, tentunya ratanya pelayanan informasi sangat dibutuhkan,” kata dia.

Henny menyebutkan, pemerintah dan BPJS bekerja bersama untuk percepatan capaian Universal Health Coverage (UHC) Kabupaten Agam yang kini masih di angka 88 persen.

Menurutnya, keuntungan yang didapat dengan menyandang UHC adalah pemerintah daerah (pemda) bisa mendaftarkan warganya, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan menggunakan BPJS secara cepat, yaitu hanya satu hari langsung aktif. Berbeda dengan proses biasa yang memakan waktu hingga 14 hari.

Cegah Stunting dengan Jadi Orang Tua Hebat

Ade Rezki Pratama dengan menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) juga turut menyosialisasikan bahaya dan upaya pencegahan stunting bagi penduduk Kecamatan Kamang Magek di Gedung MTI Tarusan Kamang, Sabtu (12/11/22).

Ade menyampaikan, salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting adalah dengan menjadi orang tua hebat. Artinya, orang tua sudah mempersiapkan diri menjadi pengasuh yang baik untuk anaknya, selalu berpikiran positif, mampu berbagi peran antara ayah dan ibu, serta membentengi anaknya dari pengaruh buruk media.

“Di samping hal tersebut, pencegahan lainnya juga harus dilakukan bersama yang melibatkan banyak pihak. Karena stunting ini dimulai dari masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, atau yang dikenal dengan 1.000 hari pertama kehidupan. Jadi, masyarakat harus menyiapkan generasinya dengan baik,” ucap Ade.

Sementara itu Koordinator Mekanisme Oprasional Lapangan BKKBN Ridwan Fajrinur mengatakan, pihaknya saat ini sudah memetakan wilayah dengan prioritas penurunan stunting di Sumatra Barat.

“Kami sudah memetakan berdasarkan beberapa indikator dan sudah dipetakan hingga ke tingkat kecamatan, serta data tersedia by name by adress,” ujarnya.

Beberapa indikator itu seperti keluarga dengan anak tidak sekolah, keluarga dengan ibu yang hamil terlalu muda dan terlalu tua, keluarga dengan sumber air minum tidak layak dan lainnya.

“Pemetaan ini diharapkan membantu pemangku kepentingan, seperti wali nagari untuk menentukan prioritas programnya dan pemetaan ini juga bisa melihat sasaran keluarga berisiko stunting,” katanya.

Ia juga berharap dengan upaya pencegahan stunting yang dilakukan secara bersama-sama ini dapat menurunkan angka prevalensi stunting hingga 14 persen pada 2024. (*)

Exit mobile version