Sementara itu, Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar, Fatmawati mengatakan, sejauh ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk penurunan angka stunting. “Langkah strategis untuk penurunan angka stunting, salah satunya harus dimulai dari awal seperti melakukan sosialisasi kepada calon pengantin,” ucap Fatmawati.
Dijelaskannya, calon pengantin harus lebih mengetahui terkait bahayanya stunting, sehingga dapat mengambil upaya pencegahan stunting secara dini. Bahkan, pihaknya juga telah membentuk tim pendamping keluarga yang akan melakukan intervensi langsung kepada keluarga untuk mengatasi stunting.
“Semua kabupaten/kota sudah ada tim pendamping keluarga yang telah dilatih untuk melakukan pendampingan kepada keluarga yang berpotensi stunting,” ujarnya.
Fatmawati mengatakan, intervensi sudah dilakukan kepada calon pengantin, bagaimana para calon pengantin ini sudah mendapatkan pendampingan sampai melahirkan. “Setalah melahirkan juga dianjurkan langsung pakai KB, karena jarak terlalu dekat juga salah satu faktor stunting,” katanya.
Dimana saat anak terlalu dekat, maka akan berpengaruh kepada pola asuh anak, saat anak tidak mendapatkan asupan gizi yang tidak cukup, maka akan berpotensi stunting. (*)