GNI, BPBD Padang dan Basarnas Gelar Simulasi Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Banjir

GNI Padang

HARIANHALUAN.ID – Gugah Nurani Indonesia (GNI) Padang bersama fasilitator adaptasi perubahan iklim mengadakan simulasi kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi banjir di Kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), Kamis (1/12/2022).

Pelaksanaan acara ini melibatkan berbagai unsur, seperti kelurahan, kecamatan, BPBD, SAR Padang, Tagana, Dinas Sosial, aparat TNI-Polri, serta Dinas Kesehatan.

Program Manager GNI Padang, Rinawati mengatakan, kegiatan simulasi ini merupakan bentuk program kerja GNI Padang, dalam menghadapi bencana banjir yang sering terjadi di Kota Padang. Kegiatan ini bertujuan untuk meminimalisir korban potensi bencana, sehingga masyarakat bisa mengambil sikap siaga.

“Pada Maret 2022, GNI Padang memiliki program edukasi siap siaga bencana yang diberikan kepada masyarakat, ini untuk mengurangi korban potensi bencana dan sebagai edukasi bagi masyarakat,” ujarnya. 

Rinawati menjelaskan, program ini dijalankan di dua kelurahan di Kota Padang, yakni Kelurahan Pasia Nan Tigo dan Kelurahan Padang Sarai. Hal ini dikarenakan wilayah tersebut berada di daerah pesisir pantai, yang dominan terhadap perubahan iklim. 

Rinawati menyebutkan,dalam pelaksanaan simulasi dan edukasi ini, tidak hanya bertujuan untuk menyiapkan kesiapsiagaan  menghadapi potensi bencana banjir, namun juga dilakukan untuk menghadang potensi bencana hidrometeorologi lainnya yang bisa saja muncul, seperti ombak tinggi dan puting beliung. 

“Karena daerah pesisir pantai memang agak signifikan terhadap potensi bencana, maka kita berikan edukasi, seperti kalau banjir langsung menuju dataran yang lebih tinggi, kalau pasang laut bisa mencari lokasi aman, salah satunya Kampus UMSB ini,” ucapnya.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang, Basril sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang dilaksanakan di dua kelurahan. Menurutnya, edukasi dapat menjadi acuan menyelamatkan diri sendiri dan orang lain. 

“Kami sangat mendukung dan apresiasi edukasi bencana ini, sehingga masyarakat mampu menyelamatkan diri dan tim dari bencana,” ucapnya.

Basril menjelaskan, dalam edukasi dijelaskan bagaimana cara menyelamatkan diri dari tempat rawan menuju tempat aman, cara mengunakan perahu karet, serta menyelamatkan korban yang pingsan, bayi, maupun orang tua.

“Kita harap kecamatan lain di Kota Padang berantusias dan memberi edukasi ke masyarakat dalam mempelajari cara manajemen penanggulangan bencana jika terjadi di daerah mereka,” tuturnya.

Camat Koto Tangah, Damarlis juga mengapresiasi acara edukasi bencana. Menurutnya, acara ini dapat memberikan pelajaran berharga bagi masyarakat untuk menghadapi bencana hidrometeorologi yang tidak bisa diprediksi.

“Kami sangat apresiasi, karena ini memberikan pelajaran bagus, sehingga masyarakat tahu langkah dan tindakan yang dilakukan kalau bencana datang,” ucapnya.

Damarlis mengatakan, terdapat beberapa titik bencana di Kecamatan Koto Tangah, seperti daerah Pasia Nan Tigo, Dadok Tunggul Hitam, Balai Gadang, Batipuh Panjang, Aia Pacah yang terdampak bencana banjir, angin puting beliung dan longsor. (*)

Exit mobile version