“Pada saat gempa tersebut memang naik aktivitasnya dan sampai kini tidak ada lagi. Jadi terakhirnya itu di 2009. Pada saat itu statusnya waspada. Pada Februari 2015 baru berubah statusnya menjadi normal sampai saat ini. Jadi status normal ini sudah 7 tahun,” ujar Seprius.
Lebih lanjut ia mengimbau kepada pendaki Gunung Talang untuk memperhatikan waktu mendaki ke puncak (summit) terutama di dekat kawah.
“Kami mengimbau kepada pendaki untuk tetap memperhatikan jika ke puncak (summit), karena kan banyak juga muncak pada pagi hari. Sebaiknya tunggu matahari dulu, karena pada pagi itu kabut masih tebal dan asap belerang (berbahaya) itu belum terurai,” tuturnya.
Seperti diketahui, Gunung Kerinci mengalami erupsi, Selasa (6/12/2022) sekitar pukul 08.22 WIB dengan tinggi abu lebih kurang 700 meter. Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 3 mm dan durasi 60 detik. (*)