Camat Lubuk Kilangan, Elfian Putra Ifadi yang turut hadir mendonorkan darahnya, juga mengapresiasi PT Semen Padang yang terus menggelar donor darah secara rutin. “Ini luar biasa sekali. Baru PT Semen Padang yang rutin menggelar donor darah sekali dalam dua bulan. Artinya, setahun itu ada enam kali. Saya berharap, ini terus dipertahankan,” katanya.
Donor darah, kata Elfian melanjutkan, adalah aksi sosial yang nyata. Sebagai sesama manusia, tentunya donor darah ini sebuah bantuan yang sangat baik sekali untuk orang yang membutuhkan transfusi darah. Apalagi, stok darah yang ada di PMI Kota Padang kondisinya selalu paceklik atau tidak sesuai dengan kebutuhan.
Untuk itu, Elfian mengimbau kepada semua orang, khususnya warga Lubuk Kilangan untuk ikut berpartisipasi mendonorkan darahnya ke UTD PMI Kota Padang, ataupun ke tempat-tempat kegiatan donor darah yang digelar PMI Kota Padang, termasuk di kegiatan donor darah yang digelar PT Semen Padang.
“Saya mengibaratkan kalau pendonor itu tidak ada bank-nya. Makanya, tidak bisa dinilai dengan uang. Maka dari itu, kita lah para pendonor ini yang menjadi bank darah. Jadi, saya berharap banyak masyarakat Lubuk Kilangan berpartisipasi untuk mendonorkan darahnya,” kata Elfian yang sudah 44 kali ikut donor darah.
Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z. Lubis yang diwakili Kepala Seksi Program Pendanaan UMK Unit CSR PT Semen Padang, Satrio Rian Bhakti mengatakan bahwa kegiatan donor darah ini merupakan kegiatan rutin PT Semen Padang yang digelar melalui Unit CSR, Unit Humas & Kesekretariatan dan juga Serikat Pekerja Semen Padang (SPSP).
“Target kami dalam setahun itu 1.600 kantong darah bisa kami kumpulkan melalui kegiatan donor darah yang digelar enam kali setahun. Ini komitmen kami. Nah, untuk donor darah hari ini, itu digelar Unit CSR. Dan, dilatarbelakangi oleh ketersediaan stok darah di PMI Kota Padang yang jauh dari kata cukup,” katanya.
Bagi Unit CSR PT Semen Padang, sebut Satrio, kegiatan donor darah ini juga bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berorientasi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) berpedoman kepada ISO 26000 sebagai panduan pelaksanaan program.