HARIANHALUAN.ID – Jelang pergantian tahun 2022, masyarakat menggelar ‘Malamang Sakampuang’ dengan memasak 1.000 batang lemang di Simpang Tigo Banda Luruih, Kelurahan Air Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Sabtu (31/12/2022).
Sejak pagi hari seluruh warga sibuk mempersiapkan bahan-bahan untuk memasak lemang. Bahan-bahan itu terdiri dari lokasi perapian, kelapa untuk diambil santannya, beras ketan putih, beras ketan hitam, pisang, ubi kayu dan nangka.
“Hari ini, kita memasak lemang hingga 1.000 batang. Untuk jenisnya terdiri dari lemang sipuluik (beras ketan), lemang pisang, lemang nangka dan lemang ubi kayu,” kata Penggagas Malamang Sakampuang, Muhammad Khalidi.
Ia mengatakan, selain memasak lemang juga ada kegiatan makan bajamba, hiburan gambus dan salawat dulang pada malam hari.
“Kedepannya kita dapat mengangkat kembali permainan anak nagari sepak rago yang sudah lama ditinggalkan, sehingga kegiatan ini lebih semarak lagi,” ujarnya.
Ia menceritakan, kegiatan ini berawal dari swadaya masyarakat secara ‘badoncek’, dimana para sumando memberikan bambu untuk memasak lemang, para pemuda mencarikan kayu bakar.
Kegiatan ini didukung juga oleh para ninik mamak, bundo kanduang, cadiak pandai, alim ulama, serta masyarakat sekitar bahu-membahu menyukseskan kegiatan ‘Malamang Sakampung’.
“Kegiatan ini dimulai pada Tahun 2016 dan sempat terhenti akibat pandemi yang melarang kegiatan berkerumun. Ide ini lahir untuk mempererat silaturahmi,” katanya.
Ia mengatakan, di tengah perkembangan zaman banyak anak muda yang lupa dengan budayanya dan malah banyak yang terlibat kegiatan yang jauh dari norma di Minangkabau.
“Padahal kawasan Banda Luruih ini dahulunya banyak melahirkan ulama, jadi disiasati oleh pemuda setempat untuk mengadakan kegiatan memasak lemang ini. Awalnya belum ada peran Pemerintah Kota Padang, hanya swadaya, infak dan sedekah masyarakat,” ujarnya.
Pada 2017, yakni kegiatan kedua, masyarakat mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata Kota Padang membantu dalam mengagendakannya. Pada 2022 ini kegiatan memasak lemang ini juga dibantu oleh dana pokir salah satu dari anggota DPR.
“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi contoh oleh masyarakat Kota Padang untuk menjaga dan melestarikan tradisi memasak lemang ini. Kami harapkan nantinya kegiatan ini dijadikan agenda iven pariwistaa tahunan nasional oleh Dinas Pariwisata,” katanya.
M Khalidi berharap pada tahun selanjutnya jumlah lemang yang dimasak terus bertambah banyak dan panitia semakin siap secara finansial untuk lebih menyukseskan kegiatan ‘Malamang Sakampuang’.
“Tujuan dari agenda ini adalah untuk memperkenalkan tradisi budaya di Minangkabau, dan diharapkan kedepannya menjadi ekonomi kreatif, bisa dijual ke luar daerah,” katanya.
Ia menyebutkan, kegiatan ini diadakan setiap jelang tahun baru, sehingga kegiatan pemuda diarahkan ke masjid dan ikut berkecimpung dalam kegiatan memasak lemang. (*)