Usia Tiga Tahun Kumandangkan Adzan, “Syaikh” Cilik Ini Harumkan Nama Padang Panjang

Muhammad Hafidz Wetri Mudrison

HALUANNEWS, PADANGPANJANG – Memiliki nama lengkap Muhammad Hafidz Wetri Mudrison. Usianya masih tujuh tahun. Diusia yang masih belia, panggilan “Syaikh Muhammad” sudah melekat padanya.

Sebuah panggilan cinta dan doa dari orang tua untuk anaknya yang ketujuh dari delapan bersaudara.
Anak dari Ustadz Wetri Mudrison, M.Pd dan Santy Andriani yang lahir pada 26 Februari 2015 ini, mencuri perhatian saat pelepasan kafilah Kota Padang Panjang untuk Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) XI-2022 yang bakal dihelat 24-27 Maret di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Dari usianya, Syaikh menjadi anggota kafilah termuda Kota Serambi Mekkah ini yang mewakili Provinsi Sumatera Barat di ajang itu.

Sejak kecil, Syaikh Muhammad sudah dididik untuk dekat dengan Al Qur’an dan diberikan pendidikan agama oleh kedua orang tuanya. Di usia 4 tahun, Syaikh sudah lancar membaca Al Qur’an dan sudah mengkhatamkan Al Qur’an di usia 4 tahun 10 bulan.

Di usianya ke-5, Syaikh juga sudah hafal juz 30 dan sudah terbiasa mengerjakan shalat lima waktu, Shalat Dhuha dan Shalat Tahajud.

Saat ini, di usia 7 tahun, Syaikh sudah memiliki hafalan Al Qur’an sebanyak 6 juz.
Syaikh juga pernah mewakili Kota Padang Panjang dalam ajang MTQ Nasional XXXIX November 2021 lalu di cabang Tilawah Kanak-Kanak. Ia juga pernah mendapatkan anugerah dari Baznas Kota Padang Panjang untuk hafalan 3 juz-nya.

Syaikh yang belajar secara homeschooling ini, akan berlomba di tingkat Taman Kanak-kanak Al Quran (TKA) pada cabang Adzan dan Iqomah. Disebutkan umminya, Syaikh sudah biasa mengumandangkan adzan sejak usia 3 tahun.

“Abi dan Ummi yang membiasakan Syaikh untuk mengumandangkan adzan setiap sebelum melaksanakan shalat lima waktu. Saat itu, belum sempurna dalam melakukannya. Namun kami orang tuanya senantiasa terus membiasakan dan mengajarkannya,” cerita Santy.

Sang ibu menceritakan, semangat anaknya dalam mengikuti FASI ini. Hampir setiap hari ia berlatih adzan dalam mempersiapkan dirinya mengikuti FASI.

“Sampai-sampai semalam, ia tidak bisa tidur karena sangat antusiasnya ingin segera berangkat ke Palembang. Pagi tadi, selepas Shalat Subuh, Syaikh bersegera menyiapkan semua keperluannya sendiri,” ungkapnya.

Saat acara pelepasan kafilah oleh Wakil Wali Kota, Drs. Asrul di Balai Kota, Rabu (23/3) pagi, suara Syaikh terdengar paling keras dan menonjol diantara anggota kafilah lainnya. Ia berjalan dengan santainya ke panitia acara demi mengembalikan snack kotak yang telah dibagikan sebelumnya.

“Om, ini mengandung minyak, gak boleh dimakan,” katanya. Bocah tujuh tahun itu sudah mengerti bagaimana menjaga suaranya untuk menghadapi lomba yang akan diikutinya.

Semoga Allah mudahkan dan beri nikmat kemenangan untuknya dan semua kafilah Padang Panjang yang ikut berlomba. Aaminn… (*)

Exit mobile version