Padang Panjang Diobrak-abrik Hujan Es dan Puting Beliung

ilustrasi

P. Pandang, Maret (Haluan) – SEKIRA jam 15 wib Sabtu yl. Disekitar Kota Padang Panjang telah digerayangi oleh angin puting beliung yang disertai hujan es telah mengakibatkan kerusakan pada beberapa rumah penduduk beserta tiang listrik sebanyak 10 buah turut ditumbangkan.

Sore tersebut, hujan disertai angin kencang serta mengeluarkan bunyi mendengung selama lebih kurang seperempat jam telah berputar-putar di daerah sealing bawah (komplek Brimob) dan melanda sebuah rumah gadang Banjung hingga posisi setengah miring.

Tidak itu saja, sebuah dapur dari rumah penduduk, dua buah kedai kecil dan kandang kuda juga tumbang akibat amukan angina tersebut.

Hujan es yang selama ini memang banyak turun di Padang Panjang dan sudah menjadi masalah biasa oleh penduduk.

Tapi hujan es sabtu lalu barulah untuk pertama kalinya dialami oleh sebagian warga Kota Padang Panjang.

Sebab itu, hujan sedang turun yang bagaikan dicurahkan dari langit tiba-tiba berubah menjadi kasar-kasar dan merupakan bongkahan es yang kalau di tamping bisa drasakan seperti es, tapi cepat mencair.

Hujan tersebut baru berhenti sekitar jam 18.00 wib.

BERITA INI SUDAH TERBIT DI KORAN HARIAN UMUM HALUAN EDISI 29 MARET 1976 DENGAN JUDUL “DIOBRAK-ABRIK PUTING-BELIUNG”. KEMUDIAN DITULIS ULANG DENGAN NARASI YANG SAMA OLEH PENULIS PEMULA BERBAKAT, AMANDA ALTHAFUNNISA R (SISWI SMPN 8 PADANG).

Arsip Koran Harian Umum Haluan Edisi, 29 Maret 1976.
Exit mobile version