Terkait Relawan Anti Narkoba yang baru saja diluncurkan, Asri Mukhtar menyampaikan bahwa hal ini merupakan tindak lanjut dari penandatangan kerja sama antara PT Semen Padang dengan BNNP Sumbar untuk program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekusor Narkotika (P4GN) yang dilakukan pada tahun 2019.
“Pembentukan relawan ini juga merupakan komitmen kami dan menjadi tugas serta tanggung jawab bersama dalam menjaga penerus generasi bangsa ini, agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Relawan ini nantinya mempunyai tugas untuk menjaga area di sekitar unit kerja, serta area di lingkungan tempat tinggal masing-masing relawan, agar bersih dari narkoba,” ujarnya.
Kegiatan Gema “War on Drugs” dengan menyanyikan Mars BNN RI “Anti Narkotika” dengan Peserta Terbanyak sebagai bentuk Perang Melawan Narkotika itu dipusatkan di BNDCC, Nusa Dua, Bali dan digelar secara serentak di 34 BNNP di Indonesia dengan jumlah peserta sekitar 3,6 juta. Kegiatan tersebut, juga berhasil memecahkan rekor MURI untuk bernyanyi bersama terbanyak secara hibrida.
Di Sumbar, kegiatan Gema “War on Drugs” atau perang melawan narkoba itu didukung oleh PT Semen Padang dan diikuti sekitar 700 peserta yang terdiri dari unsur TNI/Polri, ninik mamak, Ketua LPM, Karang Taruna, Pemuda Pancasila, sejumlah organisasi anti narkoba, serta ratusan pelajar SMA/SMK dan mahasiswa.
Sementara itu, Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol Sukria Gaos mengapresiasi manajemen PT Semen Padang yang telah membentuk dan meluncurkan Relawan Anti Narkoba. Dia berharap, dengan adanya Relawan Anti Narkoba ini, PT Semen Padang dapat menjadi role model dalam mengimplementasikan P4GN di Sumbar.
“Diharapkan dengan adanya semangat ‘War on Drugs’, masyarakat termasuk Relawan Anti Narkoba PT Semen Padang yang memiliki visi dan misi yang sama dalam mewujudkan Indonesia bersih dari narkotika, dapat bersama-sama memerangi narkotika sampai ke akar-akarnya,” katanya.
Pada kesempatan itu, ia pun juga menyampaikan bahwa penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba merupakan kejahatan luar biasa yang mengancam dunia, dan bisa digunakan menjadi salah satu senjata untuk melumpuhkan kekuatan bangsa. Secara nasional, kejahatan narkoba ini sudah menjadi bencana.
Untuk itu, diperlukan penangan serius mengingat sasarannya adalah anak sekolah yang masih duduk di bangku SMP dan SMA, di mana pada tahun Indonesia Emas 2045, mereka akan menjadi pemegang kendali negeri ini. “Makanya, kita dituntut untuk bekerja lebih keras lagi demi menyematkan anak-anak dan generasi kita dari narkoba,” ujarnya.
“Jangan sampai mereka yang sekarang ini menjadi generasi penerus bangsa terjerumus dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Kalau kita gagal menyelamatkan mereka, maka Indonesia Emas 2045 akan sulit terwujud. Jangan sampai ini terjadi,” ujar perwira tinggi Polri dengan pangkat bintang satu ini.