Masyarakat Korban Gempa Pasbar Tak Mampu Bayar Kredit

Terlihat proses pembuatan Huntara di Kajai dari donasi yang dihimpun oleh PMI. (Dok. Haluan/Osniwati)

HALUANNEWS, PASBAR – Masyarakat Pasaman Barat (Pasbar) kesulitan membayar angsuran kredit diperbankan. Hal ini diakibatkan bencana gempa bumi yang melanda beberapa waktu lalu, telah ikut memporak-porandakan ekonomi warga.

Sekretaris Komisi III DPRD Pasbar, Dedi Lesmana meminta kepada perbankan di daerah memberikan keringanan pembayaran kredit, untuk debitur yang terdampak oleh bencana gempa.

Anggota DPRD Pasbar dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan, keringanan itu dapat berupa perpanjangan jangka waktu pembayaran cicilan, atau dalam bentuk keringanan bunga kredit.

“Debitur (korban gempa,red) pasti dalam kondisi keuangan yang sulit. Untuk itu, kita minta kepada pihak perbankan memberikan keringanan kepada nasabah,” katanya.

Belum lama ini, Dedi menuturkan, sejauh ini telah banyak masyarakat korban gempa yang menghubungi dirinya. Mereka mengeluh, karena tidak memiliki uang untuk membayar angsuran kredit di bank dan tempat peminjaman lainnya.

Salah seorang masyarakat Nagari Kajai, Wawan (51) mengatakan, sejak terdampak bencana gempa selain harus tidur di tenda dan makan seadanya, ia dan keluarga juga harus memikirkan bagaimana cara untuk membayar cicilan di bank.

“Rumah kami hancur, pencaharian kami tidak ada lagi, sementara angsuran di bank wajib kami bayar pak, karna petugas bank sudah menghubungi kami untuk membayar ansuran. Jangankan bayar angsuran di bank, untuk makan saja kami masih mengandalkan sumbangan dari donatur,” katanya.

Hal yang sama juga disampaikan Riko (34), semenjak gempa bumi terjadi, sampai sekarang ia belum bekerja. Sebagai buruh bangunan, sampai saat ini ia belum mendapatkan pekerjaan.

“Jangankan bayar cicilan di bank, untuk membeli kebutuhan sehari-hari kami susah. Karena harta benda dan peralatan rumah sudah terkubur di reruntuhan gempa,” katanya. (*)

Reporter: Osniwati

Exit mobile version