HALUANNEWS, PADANG — Periode Januari-Februari, jumlah pencari kerja (Pencaker) di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), sebanyak tujuh ribu orang. Dari jumlah tersebut didominasi tamatan SMA sederajat.
“Berdasarkan jumlah kartu AK yang kami keluarkan, terinput data sebanyak tujuh ribu pencari kerja. Paling banyak tamatan SMA sederajat, sekitar empat ribu orang. Disusul di bawahnya tamatan S1 atau sarjana,” kata Kabid Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang, Widya Aprianti, Kamis (31/3/2022).
Dikatakannya, ini mengakibatkan angka serapan kerja dengan jumlah pencari kerja tidak sebanding.
“Serapan tenaga kerja kita sangatlah rendah. Tidak sebanding dengan pertambahan angka pencari kerja setiap tahunnya. Pada 2021 saja, dari 27 ribu pencari kerja hanya 460 orang yang terserap hingga penempatan,” katanya.
Menurut Widya, salah satu faktor rendahnya serapan tenaga kerja di Kota Padang karena tidak adanya pertambahan lapangan pekerjaan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir di Kota Padang.
Untuk itu, Widya mengatakan bahwa Pemko Padang menyarankan kepada para pencari kerja untuk bekerja di luar negeri.
“Karena serapan tenaga kerja rendah, makanya kita sarankan kepada mereka untuk mau bekerja ke luar negeri, peluangnya sangat banyak. Terutama melalui program G To G yang biayanya gratis,” ucap Widya.
Widya menambahkan, program itu membuka kesempatan kepada lulusan perawat, manufactured, perikanan dan jasa kebersihan untuk bekerja di luar negeri.
Widya mengakui bahwa masa penerimaan program itu terbilang singkat, sehingga diharapkan para pencari kerja bisa lebih lincah dan kreatif dalam menyiasati hal ini.
“Sekarang semua persyaratan administrasi itu kebanyakan pengurusannya secara online, bisa diinput melalui sistem Sesko BP 2MI,” katanya.
Widya juga mengatakan bahwa selama ini Pemko Padang melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Padang, melalui program peningkatan skill dan keterampilan. Salah satu caranya adalah dengan pemberian pelatihan kepada para pencari kerja.
“Setiap tahun kami melaksanakan pelatihan keterampilan bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Padang. Akan tetapi anggaran yang tersedia terbatas, sehingga hanya cukup untuk mencover biaya pelatihan bagi 124 orang pencari kerja setiap tahunnya,” ujarnya. (*)