Namun, Pemerintah Hindia Belanda mengambil langkah cepat dengan merobohkan masjid tersebut untuk pembuatan jalan ke Pelabuhan Teluk Bayur.
“Pemerintah Belanda menghancurkannya dengan dalih pembuatan jalan ke Pelabuhan Emma Even, yang saat ini dikenal dengan nama Teluk Bayur,” katanya.
Lebih jauh Monandar menyampaikan, Masjid Raya Ganting memiliki 25 tiang segi enam. Setiap tiang berhiaskan kaligrafi nama 25 nabi.
“Tiang ini melambangkan 25 nabi dan rasul yang ada di dalam agama Islam,” katanya.
Kemudian dilihat arsitektur bangunan masjid yang unik dengan campuran desain dari Cina, Eropa dan timur tengah. Dengan arsitektur yang sederhana sekaligus mewah ini, tentunya menyimpan kisah dan rangkaian torehan sejarah.
Untuk diketahui, bangunan Masjid Raya Ganting terpelihara dengan baik, walaupun sempat mengalami kerusakan akibat gempa bumi Tahun 2005 dan 2009. Masjid ini juga ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah Indonesia dan menjadi daya tarik wisata di Kota Padang. (*)