Tahun ini, pesantren Ramadan diikuti sebanyak 5673 pelajar se-Bukittinggi di 24 masjid dan musala.
“Peserta berasal dari 15 SMP negeri dan swasta, serta enam madrasah kelas 7 dan kelas 8. Pelajar akan diberi ilmu oleh narasumber dari MUI dan LKAAM,” ujarnya.
Ketua MUI Bukittinggi, Aidil Alfin menyampaikan, pesantren Ramadan tahun ini merupakan pelaksanaan ke-10 kalinya sejak Tahun 2012. Dimana sempat beberapa tahun vakum karena pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah, dapat dilaksanakan kembali tahun ini. Temanya pembentukan karakter berbasis aqidah dan Adat Basandi Syara-Syara Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Substansinya tiga pokok pembahasan materi. Aqidah dan praktek ibadah, ABS-SBK dan tantangan generasi milineal,” ujarnya. (*)