Padang, April (Haluan) – Bus NPM BA 5678 yang membawa penumpang dari Padang Panjang menuju Sawahlunto jam 15.15 sore kemarin (Jumat 6 April 1973 – Red) telah menabrak batang kelapa di Simpang Air Hangat Tanjung Bingkung.
Tiga orang penumpang luka parah, masing-masing bernama, Suriati (21) asal Maninjau, kepalanya pecah. Dt. Penghulu (45) asal Koto Baru Padang Panjang, dan Hasan Saleh (36) pegawai jawatan Pertanian Sumbar, asal Barun Barung Balantai.
Sedangkan penumpang luka lainnya berjumlah 15 orang, masing-masing bernama Bulia (75) asal Koto Panjang Solok, Arliasman (21) siswa perawat RSU Bukittinggi asal Muaro Paneh, Darniah (19) asal Batipuh, Rabinah (50) asal Sei. Puar, Piak Anun (45) asal Selayo Solok, Sabarudin Apriptu (27) dari Sepot Suka Ramai dan Praptu Burhanuddin Anggota Yon133.
Selanjutnya Tamin (65) asal Sulit Air. Ambang Lazi (60) asal Muaro Paneh, Iskandar (14) asal Sawahlunto, Syamsidar (14) Awal Kacang, Rosmanidar (72) Saudah (75) asal koto Tuo Bukittinggi, Gadang Rangkayo Sati (60) Batu Limbak Padang Panjang, Sopiah (22) asal sawahlunto. Zulfahmi (17) asal Pauh Pariaman dan Sawinar (55) asal Maninjau.
Supir dikabarkan dapat lupa ringan.
Menurut para penumpang Bus NPM BA 5678, Bus tersebut sudah tua, dan ketika menabrak batang kelapa tersebut dalam keadaan kencang dan mengalami lepasnya stang stir. selanjutnya dikatakan, bahwa seluruh penumpang tidak mempunyai kupon asuransi.
demikian wartawan Haluan melaporkan dari Solok, semalam (Jumat 6 April 1973 – Red).
BERITA INI SUDAH TERBIT DI KORAN HARIAN UMUM NASIONAL HALUAN EDISI 7 APRIL 1973 DENGAN JUDUL “Bus NPM Menabrak Pohon Kelapa”. KEMUDIAN DITULIS ULANG DENGAN NARASI YANG SAMA OLEH PENULIS PEMULA BERBAKAT, AMANDA ALTHAFUNNISA R (SISWI SMPN 8 PADANG)