HARIANHALUAN.ID — Sejumlah akademisi, pakar kehutanan dan pegiat energi terbarukan alternatif Sumatra Barat, menginisiasi pembentukan Komunitas Energi Baru Terbarukan (EBT) Sumbar di Sekretariat Alumni Fakultas Pertanian (AFTA) Universitas Andalas (UNAND) di Kota Padang, Rabu (12/7/2023).
Pembentukan Komunitas EBT Sumbar digagas Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB), Firman Hidayat, serta pegiat lingkungan dan energi terbarukan nasional asal Sumbar yakninya Syukri Saad.
“Komunitas EBT Sumbar diharapkan menjadi landasan pijakan untuk bergerak bagi seluruh kalangan yang ingin bergerak dalam pengelolaan potensi energi terbarukan Sumbar,” ujar Firman Hidayat ketika memandu jalannya diskusi.
Pada forum yang dihadiri perwakilan Dinas Kehutanan dan Dinas Energi Sumber Daya Mineral Sumbar itu, Dedi Firman menerangkan bahwa Sumbar berpeluang menjadi daerah budidaya tanaman energi alternatif Bio Massa khususnya Kaliandra.
Sebab, menurut dia, saat ini pemerintah pusat tengah memacu progres transisi energi fosil menjadi energi hijau ramah lingkungan berkelanjutan berbasis bahan bakar bio massa.
“Bahkan pada tahun 2030 mendatang, 142 PLTU batu bara di seluruh Indonesia akan dikonversi menjadi pembangkit listrik tenaga Biomassa atau PLTBm,” katanya.
Firman Hidayat menyampaikan, proses transisi energi fosil menjadi energi hijau berkelanjutan yang sedang digaungkan di seluruh dunia, merupakan peluang bagi Sumbar yang memiliki total areal kawasan hutan seluas hampir 2.286.883 hektare.