“Jika memang tidak ada angaran untuk perawatan gedung DPRD, para wakil rakyat yang akan melihat dan merasakan sebagai tempatnya bekerja, tentu harus berikan anggaran untuk itu,” katanya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dewan (Sekwan) Syamsuardi saat dikonfirmasi media ini di ruang kerjanya, Kamis (7/4/2022) menyebutkan, bahwa tidak ada anggaran untuk biaya perawatan.
“Sudah dua tahun ini tidak ada anggaran untuk perawatan gedung DPRD,” ucapnya.
Ia menambahkan, tidak adanya anggaran perawatan gedung memang tidak diajukan melalui platfom anggaran, tetapi hanya menyampaikan secara lisan pada anggota DPRD.
“Menyampaikan secara berbisik ke DPRD sudah kita lakukan, untuk penganggaran memang tidak ada,” ucapnya.
Anehnya, tidak adanya anggaran untuk biaya perawatan gedung DPRD, namun ada puluhan tenaga harian lepas (THL) di gedung yang diduduki 30 anggota DPRD itu. Untuk THL saja, kurang lebih 60 orang dengan sistem gaji harian sebesar Rp60 ribu.
Ditambahkan Sekwan, tidak adanya anggaran pemeliharaan gedung dewan itu dikarenakan kondisi keuangan yang tidak mencukupi. “Jadi untuk anggaran saat ini lebih pada prioritas saja,” tuturnya. (*)