Senin, 19 Mei 2025
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
HARIANHALUAN.ID EkBis

Produksi Padi Sumbar Menurun karena Serangan Hama dan Alih Komoditi Tanam Petani

Editor: Redaksi
Selasa, 02/11/2021 | 06:23 WIB
ShareTweetSendShare
PRODUKSI MENURUN – Seorang petani membersihkan area sawahnya dari tumbuhan liar di kawasan Bungus, Kota Padang, Selasa (19/10). Pada triwulan tiga tahun ini, produktivitas padi di Indonesia cenderung menurun ketimbang triwulan II 2021 dan triwulan III 2020. IRHAM

PADANG, HALUAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat mencatat penurunan signifikan luas lahan tanam dan potensi target produksi padi pada tahun ini. Gangguan hama hingga peralihan komoditi tanam oleh petani ditengarai menjadi penyebab target awal produksi padi sebesar 1,5 juta ton diperkirakan akan sulit dicapai.

Koordinator Fungsi Statistik Produksi BPS Sumbar, Faizal mengatakan, kerangka sampel area (KSA) realisasi luas lahan panen padi sepanjang Januari hingga September 2021 tercatat seluas 206.271 hektare, di mana terjadi penurunan ketimban 2020 yang tercatat 9,33 persen atau 21.218 hektare year on year (YoY). Sementara itu, potensi lahan yang akan panen pada Oktober hingga Desember 2021 diperkirakan seluas 79.203 hektare.

BacaJuga

Wawako

Lepas Jemaah Kloter 09, Wawako Bukittinggi Berikan Nilai A Plus untuk PPIH Embarkasi Padang

Senin, 19/05/2025 | 02:18 WIB
Wawako Hadiri Kegiatan Wirid Terpadu PCM Kecamatan Nanggalo

Wawako Hadiri Kegiatan Wirid Terpadu PCM Kecamatan Nanggalo

Minggu, 18/05/2025 | 22:28 WIB

“Dengan demikian, potensi luas panen padi pada 2021 diperkirakan mencapai 285.474 hektare atau mengalami penurunan sekitar 10,190 hektare atau 3,45 persen dibanding 2020 yang seluas 295.644 hektare,” ujar Faizal dalam konfrensi pers BPS Sumbar secara daring, Senin (1/11).

Faizal menambahkan, untuk produksi padi di Sumbar sepanjang Januari hingga September 2021, diperkirakan sekitar 984.354 ton dalam bentuk gabah kering giling. Capaian itu mengalami penurunan sebesar 7,51 persen atau 79.931 ton gabah kering giling dari tahun 2020. Sedangkan potensi produksi pada Oktober hingga Desember 2021 diperkirakan sebesar 377.451 ton gabah kering giling.

“Dengan demikian, produksi padi pada 2021 diperkirakan mencapai 1,361 juta ton gabah kering giling. Artinya mengalami penurunan sebanyak 25.500 ton gabah kering giling atau 1,84 persen dibanding 2020 yang mencapai 1,387 ton,” katanya lagi.

Data BPS, sambung Faizal, mencatat produksi padi tertinggi pada 2021 terjadi pada bulan Oktober, yaitu sebesar 150.453 ton gabah kering giling. Hal ini terjadi seiring dengan puncak panen di 31.643 hektare lahan. Selain itu, tiga kabupaten tercatat sebagai produsen gabah kering giling tertinggi pada 2021, yaitu Tanah Datar 188.550 ton, Solok 177.428 ton, dan Agam 170.030.

Faizal menambahkan, bila produksi padi sepanjang Januari dan September dikonversi menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka akan setara dengan 567.027 ton beras. Jumlah ini juga mengalami penurunan sebesar 46.043 ton atau 7,51 persen dibanding 2020 dengan produksi beras 613.071 ton secara YoY.

Sementara itu, sambung Faizal, potensi produksi beras sepanjang Oktober hingga Desember 2021 tercatat sebesar 217.406 ton beras, sehingga total potensi produksi beras Sumbar pada 2021 diperkirakan mencapai 784.433 ton beras. Dengan demikian, total potensi ini mengalami penurunan 14.689 ton atau 1,84 persen dibanding produksi beras 2020 sebesar 799.123 ton.

“Penurunan luas panen dan produksi cukup signifikan di Sumbar terjadi pada kabupaten/kota potensial yang memiliki kontribusi besar terhadap ketersediaan pangan di Sumbar. Penyebabnya adalah serangan hama dan perbaikan saluran irigasi,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Hortikultura dan Perkebunan Sumatra Barat (Distanhorbun) Syafrizal, menyebutkan bahwa penurunan hasil produksi ini juga disebabkan karena alih komoditi oleh sebagian petani di daerah. Dari sebelumnya menanam padi menjadi menanam bawang dan komiditi lainnya.

“Selain alih komoditi seperti bawang, juga ada yang disebabkan gangguan serangan hama dan masalah irigasi. Untuk mengatasi ini kami sudah menyiapkan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi,” ujar Syafrizal kepada Haluan, Senin (1/11).

Ia menyebutkan, Distanhorbun akan berkoordinasi dengan PLTA dan pihak terkait untuk mengatasi masalah irigasi yang berdampak pada proses tanam. Kemudian, menyiapkan bantuan bibit dan bantuan pupuk untuk para petani.

Menurut Syarizal, dengan kondisi saat ini akan sulit bagi Pemprov Sumbar mengejar target produksi padi 1,5 juga ton pada tahun 2021. Ditambah masih banyak lahan yang belum ditanam sehingga berdampak pada capaian produksi.

“Sulit mencapai 1,5 juta ton produksi. Perlu segera penanaman sehingga luas tanamnya meningkat dan luas panen juga meningkat. Sehingga, nanti dapat meningkatkan produksi. Dan tentu saja jangan mengganti sawah dengan komoditi yang lain,” ujarnya lagi. (h/mg-dar)

Tags: EkonomiPanenPetani PadiTani
ShareTweetSendShare

BacaJuga

Pabrik Karet Terbakar, Puskesmas Lubeg Buka Posko Kesehatan Dekat TKP

Pabrik Karet Terbakar, Puskesmas Lubeg Buka Posko Kesehatan Dekat TKP

Minggu, 18/05/2025 | 22:16 WIB
Wawako Lepas Pawai Khatam Qur’an  MDTA dan TPQ se Kelurahan  Rimbo Kaluang

Wawako Lepas Pawai Khatam Qur’an MDTA dan TPQ se Kelurahan Rimbo Kaluang

Minggu, 18/05/2025 | 18:16 WIB
Wako Hendri Arnis Ingatkan Jangan Buang Sampah di Selokan

Wako Hendri Arnis Ingatkan Jangan Buang Sampah di Selokan

Minggu, 18/05/2025 | 17:07 WIB
Cabai dan Bawang di Padang Panjang Serentak Turun Harga

Cabai dan Bawang di Padang Panjang Serentak Turun Harga

Minggu, 18/05/2025 | 17:04 WIB
Dewi Yull Sampaikan Kisah Inspiratif di Islamic Centre

Dewi Yull Sampaikan Kisah Inspiratif di Islamic Centre

Minggu, 18/05/2025 | 17:00 WIB
Semangati Semen Padang FC Bertahan di Liga 1, Wako Fadly Amran Ikut Gelontorkan Bonus

Semangati Semen Padang FC Bertahan di Liga 1, Wako Fadly Amran Ikut Gelontorkan Bonus

Minggu, 18/05/2025 | 16:52 WIB

HALUANePaper

Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

HALUANTERPOPULER

  • Kebakaran

    Kebakaran Hebat Landa PT Teluk Luas, Api Mengganas di By Pass Padang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pasaman Barat Gelar Sosialisasi Naskah Kuno, Upaya Lestarikan Warisan Budaya Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disertai Ledakan Keras, Gudang Penimbunan BBM Ilegal Terbakar di Bukittinggi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kebakaran Pabrik Karet PT Teluk Luas di Padang, Api Masih Belum Terkendali Hingga Malam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Guru di Koto Tangah Terbakar, Kerugian Capai Rp350 Juta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

HALUANOPINI

Mengenali Penyebab Trauma Uang
OPINI

Mengenali Penyebab Trauma Uang

Sabtu, 17/05/2025 | 19:33 WIB

SelengkapnyaDetails
Jejak Hidup Bung Hatta dari Bukittinggi ke Proklamasi

Jejak Hidup Bung Hatta dari Bukittinggi ke Proklamasi

Sabtu, 17/05/2025 | 10:30 WIB
Mitos dan Fakta Minyak Kelapa dengan Kolesterol

Mitos dan Fakta Minyak Kelapa dengan Kolesterol

Jumat, 16/05/2025 | 23:08 WIB
Bung Hatta sebagai Pendidik Karakter : Telaah Pemikiran dan Kepribadian Bung Hatta

Bung Hatta sebagai Pendidik Karakter : Telaah Pemikiran dan Kepribadian Bung Hatta

Kamis, 15/05/2025 | 21:31 WIB
Lubang Jepang di Bukittinggi : Warisan Luka dan Ketahanan Bangsa

Lubang Jepang di Bukittinggi : Warisan Luka dan Ketahanan Bangsa

Kamis, 15/05/2025 | 20:42 WIB
HarianHaluan.id

Kantor Redaksi dan Bisnis:
Jln. Prof Hamka (Komp. Bandara Tabing - Lanud St. Syarir) - Kota Padang - Sumatera Barat (25171)

  redaksi@harianhaluan.id

  Redaksi: 08126888210 (Nasrizal)
  Iklan: 081270864370 (Andri Yusran)

Instagram Harianhaluan Post

  • PADANG, HARIANHALUAN.ID – Kejadian unik sekaligus mengundang perhatian terjadi di Kota Padang, Sabtu (17/5/2025) sore. Seorang pemuda berusia 21 tahun datang ke Markas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang untuk meminta bantuan melepaskan resleting celananya yang terjepit di bagian kelamin.“Laporan masuk pukul 16.58 WIB. Korban datang langsung ke Mako 113 meminta pertolongan karena resleting celananya menjepit alat vital,” kata Kepala Bidang Operasional Damkar Kota Padang, Rinaldi.Penanganan segera dilakukan oleh petugas Damkar Kota Padang mulai pukul 17.06 WIB, dan berhasil selesai pukul 17.37 WIB. Lokasi penanganan berada di Mako Dinas Pemadam Kebakaran di Jalan Rasuna Said, Kelurahan Jati Baru, Kecamatan Padang Timur.Selengkapnya di link https://harianhaluan.id/peristiwa/hh-117614/resleting-celana-terjepit-di-kelamin-warga-padang-minta-bantuan-damkar/
  • Warga Bulantiak, Solok Selatan dihebohkan dengan penemuan mayat laki-laki di semak-semak.Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh warga di Jorong Bulantiak, Nagari Kapau Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo, Kab. Solok selatan, Sumatera Baratpada Rabu (17/5) sekitar pukul 15.30 WIB.

Follow Us

  • Index
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

HarianHaluan.id © [year].

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA

HarianHaluan.id © [year].