“Sampai saat ini Sumbar masih disebut lumbung energi hijau. Pemerintah Sumbar optimis menjadikan Sumbar menghasilkan dan menggunakan energi hijau lebih banyak lagi beberapa tahun ke depan, Alhamdulillah energi dari PLN yang hampir 50%-nya EBT merupakan salah satu prestasi yang sangat kita banggakan, besar harapan kami dengan hadirnya MKI dapat memberikan ide terobosan bahkan solusi yang lebih maju lagi kedepan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua MKI Sumbar, Insannul Kamil mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh stakeholders sehingga MKI Sumbar dapat terbentuk dan berjalan hingga saat ini.
“Listrik telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat sehingga mendorong semua pihak untuk bersama-sama ikut serta menyukseskan program transisi energi, karena ini memiliki tujuan sangat bagus untuk generasi kedepan menghadirkan listrik yang ramah lingkungan dan hijau dengan memanfaatkan energi baru terbarukan,” ujar Insanul Kamil
Dia menambahkan, keberadaan MKI sebagai think tank lintas sektoral dan multi-pihak siap mengawal transisi energi menuju Net Zero Emission tahun 2060 dan terus mengajak dan memotivasi masyarakat ketenagalistrikan untuk memperjuangkan penggunaan listrik ramah lingkungan, terutama di tengah isu perubahan iklim yang kini menjadi sorotan internasional.
Di waktu bersamaan Agenda Pengukuhan MKI Sumbar juga di lanjutknan dengan Tanda Tangan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) Renewable Energy Certificate (REC) yang dilakukan antara kedua belah pihak yaitu PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Padang dan Dinas ESDM Prov Sumbar, setelah itu juga dilanjutkan dengan Diskusi Panel “Akselarasi Transisi Energi Menuju Net Zero Emission” di Kantor PLN UID Sumbar. (*)