General Manager PLN UID Sumbar, Eric Rossi Priyo Nugroho.
78 TAHUN LISTRIK NASIONAL
Hampir seluruh masyarakat di Sumatera Barat sudah menikmati listrik. Hanya 0,0 sekian persen saja daerah terpencil dan terluar yang belum terlayani, karena jauh dari jaringan listrik. Bagaimanakah upaya PLN memenuhi kebutuhan listrik masyarakat terpencil tersebut? Berikut kutipan wawancara Wartawan Haluan, David RM Bungsu bersama General Manager PLN UID Sumatera Barat, Erick Rossi Priyo Nugroho.
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat mensyukuri pencapaian kinerja luar biasa di momen peringatan 78 Tahun Hari Listrik Nasional (HLN), Jumat 27 Oktober 2023. Bahkan, PLN Sumbar meraih nilai tinggi sebagai salah satu terbaik di Indonesia dengan Nilai Kinerja Organisasi (NKO) mencapai 106,07 di Triwulan III/2023.
Selamat pagi Pak Eric, Selamat Ulang Tahun Pertama bertugas di Ranah Minang! Sebelumnya kami mengucapkan Selamat Hari Listrik Nasional ke-78, tepat 27 Oktober 2023. Bagaimana kesan Anda setahun bertugas memimpin PLN UID Sumbar?
Kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik kepada Masyarakat Sumbar khususnya dalam hal kelistrikan. Terlebih dalam menyambut momentum peringatan HLN ke-78 ini, PLN tidak hanya fokus terhadap penyediaan dan kecukupan energi listrik bagi masyarakat, namun juga mulai bersiap untuk proses transisi energi bersih pada sistem kelistrikan Sumbar.
Setahun Anda bertugas di Ranah Minang yang juga bertepatan dengan momen spesial HLN 2023. Adakah misi PLN di HLN ke 78 tahun ini?
Langkah awal wujud peringatan HLN ke-78 sebenernya sudah di mulai saat HUT kemerdekaan RI ke 78 pada 17 Agustus lalu, dimana PLN UID Sumbar berkomitmen untuk menghadirkan listrik bagi seluruh masyarakat Sumbar.
Hal ini selaras dengan visi kami yakni pada 78 tahun Kemerdekaan RI tidak ada lagi masyarakat yang tidak memiliki listrik. Artinya Rasio Elektrifikasi (RE) sudah mencapai 100%. Saat ini RE berada di angka 99,99% dan Rasio Desa Berlistrik (RDB) berada di angka 99,91%, ditargetkan akan selesai 100% pada 2023 ini. Namun perjalanan melistriki akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya atau adanya perluasan untuk desa atau jorong baru di suatu daerah.
Selain RE tentunya kami berharap PLN tidak hanya dapat menyediakan kecukupan energi listrik namun juga mulai memikirkan proses transisi energi untuk keberlangsungan generasi masa depan.
Bagaimana pula di Sumatera Barat? Potret kelistrikan di Ranah Minang setelah 78 Tahun merdeka?
Saat ini Provinsi Sumatera Barat disuplai dari pembangkit 150kV dan 20kV dengan Daya Mampu sebesar 787,45 MW dimana beban puncak terlayani 642 MW sehingga surplus atau cadangan daya sebesar 145,45 MW.
Jika surplus energi? Bagaimana strategi PLN memaksimalkan terealisasinya pemanfaatan listrik di Sumbar? Kemudian bagaimana pula dengan listrik untuk kebutuhan rumah masyarakat?
Betul saat ini PLN UID Sumbar mengalami surplus energi, dimana reserve margin kita sekarang kurang lebih 25%. Namun tentunya banyak terobosan dan strategi PLN dalam menghadapi kondisi surplus tersebut, salah satunya dengan meningkatkan permintaan akan listrik (baik dari pelanggan pasang baru maupun naik daya) agar pertumbuhan listrik dapat diserap. Di samping itu, PLN mendorong peningkatan investasi di Sumbar, aktif membangun ekosistem kendaraan listrik, serta mendorong pertumbuhan kelistrikan untuk sektor perkebunan, melalui program Electrifying Agriculture.
Kemudian, bagaimana pula dengan masyarakat kurang mampu? Apakah ada bantuan/insentif dari PLN untuk keluarga tidak mampu ini?
Harapan kami memang kecukupan energi saat ini ditopang dengan meratanya jaringan sampai ke daerah pelosok, sehingga masyarakat yang membutuhkan energi listrik bisa mendapatkannya secara optimal. Rasanya tidak adil kalau PLN surplus tetapi jaringan belum menjangkau seluruh masyarakat.
Memang banyak tantangan dalam mewujudkan hal tersebut, terutama medan dan akses transportasi yang sulit. Namun kami percaya pasti bisa menaklukan tantangan tersebut. Jadi bila pembangunan infrastruktur kelistrikan sudah merata, inshaallah semua masyarakat dapat merdeka akan listrik.
Saat ini PLN memiliki tiga program untuk sambung listrik gratis bagi masyarakat kurang mampu, diantaranya Listrik Desa, BPBL (Bantuan Penyambungan Baru Listrik) kerjasama dengan Dinas ESDM, dan yang ketiga adalah Light Up The Dream (LUTD) yaitu bantuan penyambungan listrik gratis melalui sumbangan pegawai PLN.
Sudah berapa, angka cakupan pelayanan listrik PLN untuk masyarakat Sumbar?
Kalau angka cakupan pelayanan listrik itu tergambar di rasio elektrifikasi, termasuk nanti rasio desa berlistrik. RE saat ini sudah mencapai 99,99% dan inshaallah menuju 100% di tahun ini.
Dari 1.000an Nagari/desa di Sumbar, berapa yang belum terlistriki?
Sebenarnya bukan lagi nagari atau desa yang belum berlistrik, karena saat ini semua desa sudah berlistrik hampir 100%. hanya tinggal beberapa jorong lagi.
Kenapa masih? Apa kendala yang dihadapi PLN?
Memang ada beberapa pelanggan yang belum berlistrik, dan itu ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Adapun kendala yang kami hadapi dalam melistriki daerah 3T yaitu infrastruktur yang tidak memadai seperti belum adanya jalan penghubung antar Desa, masih ada jalan dan jembatan rusak yang tidak dapat dilewati kendaraan bermotor, dan hal-hal yang menghambat mobilitas pengiriman material untuk kelistrikan. Dengan kendala tersebut, tentu perlu biaya investasi yang tidak sedikit dalam upaya pemenuhan listrik didaerah tersebut.
Namun saat ini PLN punya program ‘Memberi Terang Membangun Negeri’, dimana PLN memberikan promo diskon 50 persen untuk penyambungan listrik baru kepada seluruh masyarakat tidak mampu dan berada di daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T) Promo ini berlaku hingga 31 Desember 2024.
Harapan kami di tahun 2023 ini bisa selesai, tapi kita ketahui bahwa biaya investasi yang dibutuhkan besar, dan kemungkinan akan meluncur di tahun 2024. Bila biaya investasi sudah terpenuhi inshaallah semua masyarakat akan mendapatkan listrik.
Selain BUMN yang bertanggungjawab melayani listrik masyarakat, PLN juga punya tanggujawab sosial membantu lingkungan. Bagaimana pula program TJSL di Sumbar?
PLN telah menjalankan berbagai program yang memberikan kontribusi besar pada kehidupan masyarakat dan lingkungan. Kami tidak hanya menjalankan kegiatan bisnis saja, melainkan juga berkomitmen untuk berkontribusi besar pada kehidupan masyarakat, jadi dalam menjalankan proses bisnis kami juga melakukan kegiatan yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Program TJSL yang dijalankan untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGDs) yang terdiri dari pilar ekonomi, pendidikan, sosial dan lingkungan.
Sejumlah program unggulan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan seperti electrifying agriculture. contohnya seperti bantuan TJSL perubahan konversi mesin diesel ke mesin listrik, yang bersentuhan langsung dengan peningkatan perekonomian masyarakat.
Berapa anggaran yang dikucurkan PLN utk program TJSL di Sumbar? Baik bantuan hibah, maupun modal usaha masyarakat?
Total Realisasi Anggaran TJSL untuk tahun 2022 daerah Sumbar adalah sebesar Rp. 3.635.486.060. Dalam sektor Bantuan Bencana Alam dan Non Alam, Program Mitigasi Bencana, Electrifying Agriculture, Bantuan Pendidikan/Literasi Sekolah, Internet Pintar, Sekolah Informal, Pengelolaan Bank Sampah, Pelatihan/Pembinaan UMK Go Global, Pengelolaan Rumah BUMN, Pemberdayaan Perempuan, Bedah Rumah Pensiunan, Desa/Kawasan Wisata, Kampung/Kawasan Kompor Induksi/Peralatan Listrik untuk meningkatkan produktivitas, Sambung Listrik Gratis, Program Penghijauan, Bantuan Kesehatan, dan Bantuan Fasilitas Umum.
Sedangkan pada tahun 2023 anggaran yang dikucurkan PLN Program TJSL senilai Rp3.229.660.000 dalam sektor pengentasan kemiskinan, pendidikan, pengembangan UMK Go Global, pemberdayaan perempuan, fasilitas sarana prasaranan, hingga electrifying agriculture.
Tidak hanya TJSL, bentuk peran aktif kami untuk lingkungan sekitar adalah dengan menerima siswa dan mahasiswa/i magang di Kantor PLN. Tujuan kami adalah memberikan contoh dan edukasi serta kesempatan bagi mereka untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan selama magang di PLN.
Terakhir, apa program PLN ke depan untuk meningkatkan pelayanan listrik kepada msyarakat?
Yang pertama tentu terkait kecukupan energi, tidak hanya melalui surplus energinya saja tetapi juga melalui bauran energi baru dan terbarukan, sejalan dengan program transformasi PLN dari aspirasi Green, yang lebih besar dan ditingkatkan sembari mereduksi pembangkit berbahan bakar fosil, kami menamainya program dedieselisasi. Dari sisi pembangkit demikian.
Dari sisi penambahan jaringan PLN terus melakukan perluasan jaringan untuk memperkuat sistem distribusi dan keandalan. Hingga tahun 2023 ini, jumlah aset PLN UID Sumatera Barat yang terdiri dari Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 11.378,091 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 18.348,642 kms dan jumlah Gardu distribusi mencapai 11.239.
Terima kasih atas waktunya Pak GM. Selamat Hari Listrik Nasional. Semoga makin sukses di Ranah Minang! ***