Wali Kota Riza Falepi Tegaskan Payakumbuh Perlu Lompatan Baru

Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi. IST

PAYAKUMBUH, HALUAN — Kota Payakumbuh kini terus berbenah. Setelah berhasil menekan jumlah penduduk miskin dan angka pengangguran, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi pada tahun kesepuluh memimpin daerah yang kini berjuluk ‘Kota Rendang’ ini, berusaha merapikan wajah kota.

“Kalau ditanya puas, tentu tidak puas. Masih banyak yang harus diurus lagi. Tentang penilaian, biarlah masyarakat yang menilai. Kalau kami, ibaratnya baru bisa menyiapkan fondasi agar kota ini kokoh ke depannya. Payakumbuh ke depan, harus bisa ‘berlari’. Itu harapan saya. Harus ada ‘lompatan baru’ untuk mendorong pertumbuhan yang lebih baik,” kata Riza Falepi kepada Tim Haluan di rumah dinas walikota, Selasa malam (2/11).

Memimpin Payakumbuh selama dua periode (2012-2017 dan 2017-2022), sejumlah torehan prestasi berbasis data, plus setumpuk penghargaan terbaik dari berbagai pihak, telah menasbihkan Riza Falepi, kader PKS yang alumni ITB itu, sebagai wali kota berprestasi, inovatif dan mampu ‘berbuat’ untuk tanah kelahirannya.

Data statistik bicara, pada tahun awal menjabat wali kota (2012) angka kemiskinan di Payakumbuh bertengger pada 11 persen dan angka pengangguran 9,7 persen. Di penghujung 2019 dua parameter yang bisa diukur itu, bisa diperbaiki; jumlah penduduk miskin turun pada angka 5,8 persen dan pengangguran turun menjadi 6,2 persen.

Jalan dan drainase juga berubah drastis pada era kepemimpinan Riza. Data menunjukkan, akses jalan di Payakumbuh umumnya sudah mulus, persentasenya di atas 70 persen. Dibanding tahun 2012, perbaikannya  lebih 50 persen.

Perbaikan drainase yang rutin dilakukan, terutama pada titik-titik yang dulu pemicu banjir, hari ini telah dinikmati warga kota. Bila hujan turun dengan intensitas yang tinggi, kawasan Payakumbuh tidak lagi digenangi air. “Nyaris tidak ada lagi banjir di kota ini. Jalan-jalan gang di perumahan kampung, sekarang sudah lebar dan mulus. Pokoknya, keren-lah Payakumbuh hari ini,” ujar Neni, pengelola kafe di Jalan Ade Irma Suryani, Payakumbuh.

Ya, kafe dan pusat-pusat nongkrong sambil ngopi dan kulineran kini tumbuh pesat pada hampir sepanjang jalan utama. Bila malam tiba, Kota Payakumbuh terasa hidup dan semarak. Pengusaha UMKM tumbuh pesat. Hari ini tercatat lebih 20 pengusaha rendang yang bagus kinerjanya di Kota Rendang itu.

“Kalau ditanya kiat menghidupkan kota, sederhana jawabnya. Perbaiki akses jalan, benahi drainasenya dan permudah semua urusan di kota ini. Pelayanan publik dan perizinan wajib diperhatikan. Kalau izin mudah, banyak yang akan tumbuh,” ujar suami Dr Hj Henny Yuswita Zubir, B.Sc,M.T, ini.

Riza membandingkan, bila dulu masyarakat membuat izin usaha selesainya bisa sampai satu-dua bulan, sekarang itu tidak boleh terjadi lagi. Hitungan jam, harus tuntas. Bahkan urusan KTP bisa selesai dalam bilangan menit.

“Bila ada masyarakat yang melapor urusannya dipersulit, lambat, saya pasti tegur pelaksananya. Bila tidak ada juga perubahan, kami tindak, termasuk pimpinannya,” kata Riza, membuka ‘rahasia’.

Pelayanan perizinan prima yang dibangun Riza dan jajarannya, telah diakui oleh Kementrian Investasi dan BKPM. Kota Payakumbuh pada tahun 2021 ini, masuk empat besar kota di Indonesia yang mempunyai kinerja pelayanan publik terbaik. Untuk wilayah Sumatra, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Percepatan Pelaksanaan Berusaha (PPB) Kota Payakumbuh, belum ada bandingnya. Kualitas pelayanan publik di kota ini  dipastikan transparan dan terukur serta tidak ada lagi pungut-memungut biaya.

Lompatan Baru

Atas semua torehan prestasinya itu, Riza Falepi kepada Tim Haluan mengaku masih belum ada apa-apanya. Dia bersama jajarannya di Pemko selama dua periode ini, baru menyiapkan fondasi agar Payakumbuh bisa membuat lompatan baru pada periode Wali Kota berikutnya.

“Kalau yang saya lakukan selama ini, ya baru menyiapkan fondasi dan mempermudah urusan. Kantor-kantor sudah bagus, termasuk kantor camat. Tinggal dua-tiga kantor dinas lagi, yang insya Allah akan kita rampungkan tahun depan. Jalan dan drainase sudah diperbaiki. Pelayanan publik dan semua perizinan, dipermudah,” ujar Riza, didampingi Kadis Kominfo Junaidi dan Kabid Humas Kominfo Aulia Fajrin.

Lompatan baru yang dimaksud Riza ke depan yakni mendorong masuknya investasi dan industri dengan skala yang lebih besar di Kota Payakumbuh. Hal ini berguna untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar lebih meningkat lagi.

“Pertumbuhan di Payakumbuh sebelum masa pandemi di atas 6 persen. Ke depan, Payakumbuh harus mampu menciptakan keunggulan daya saing, industri-industri baru yang bisa menciptakan nilai tambah jauh ke depan. Kalau perlu, pasarnya tidak hanya di Sumbar, usahakan bisa menembus pasar dunia,” kata Riza Falepi.

Menjawab pertanyaan jika ada aturan yang membolehkan kepala daerah tiga periode, apakah Riza masih berminat memimpin Payakumbuh, bapak tiga anak ini, tertawa lepas.

“Hahaha… Mambana ambo. Saya mau jadi wali kota karena patuh kepada perintah Amak. Cukuplah dua periode ini. Ada titik mulai, ada pula titik akhirnya, yaitu September 2022 nanti. Sebagai wali kota, pengabdian saya untuk Payakumbuh sudah cukup. Cukuplah 10 tahun ini, mambana ambo. Saya berdoa agar bisa menyelesaikan pengabdian ini dengan baik,” katanya.

Kepada masyarakat Payakumbuh, Riza berharap agar bisa lebih bijak dan rasional memilih pemimpin ke depan. Memilih calon pemimpin yang baik, tambahnya, tidak terlalu sulit. Yang penting, lihat rekam jejaknya. (h/ze/wta)

Exit mobile version