“Kalau mengantuk saat mengemudi diimbau agar istirahat. Pergunakanlah lokasi yang telah disiapkan, seperti Terminal Kiliran Jao, SPBU, masjid dan rest area yang ada,” ujarnya.
Kapolres juga menambahkan, Lebaran tahun ini berbeda dengan Idulfitri tahun lalu. Pada tahun ini pemerintah memberikan kelonggaran kepada masyarakat, untuk dapat merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga. Kegiatan mudik tidak dilarang dan tidak dilakukan penyekatan di jalur-jalur lintasan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.
Sementara itu, Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan operasi ketupat. Kegiatan tersebut, menurutnya, sangat dibutuhkan masyarakat. Di samping menjaga keamanan, operasi ketupat diharapkan mencegah gangguan kamtibmas, serta mengantisipasi penyebaran Covid-19.
“Kalau habis merayakan Idulfitri lalu timbul masalah Covid-19, inikan sangat bahaya. Tadi sudah kita tekankan kepada semua pasukan operasi ketupat, bahwa di samping kita ini ekstra dalam hal pengamanan, tapi juga berupaya maksimal jangan sampai terjadi penularan Covid-19. Makanya Forkopimda all out,” ujarnya.
Bupati juga menyebutkan, terkait sarana dan prasarana saat ini lokasi penyekatan tidak ada dan berharap masyarakat bisa mentaati anjuran pemerintah untuk mudik tahun ini.
“Satu hal yang sangat penting juga adalah doa. Saya ingin masyarakat betul-betul menjaga diri, keluarga, lingkungan, negara dengan disiplin protokol kesehatan. Itu kuncinya, karena pengamanan tidak hanya tugas dari petugas keamanan dan pemerintah daerah, tapi diri kita masing-masing,” ucapnya. (*)