Al Indra juga mengakui bahwasanya Kota Padang masih menjadi daerah target peredaran gelap narkoba. Menurutnya, dengan banyaknya tempat hiburan malam dan objek wisata, menjadikan Kota Padang dipandang sebagai “pasar yang seksi” bagi para bandar.
“Itu yang menjadi PR bagi kami aparat penegak hukum. Saat ini Tim Rajawali yang saya pimpin telah membentuk tim simpul, hingga tingkat kelurahan yang berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas di garda depan sebagai deteksi dini,” ucapnya.
Kemudian, katanya, juga memberdayakan para pemangku kepentingan, seperti tokoh masyarakat, adat dan agama, untuk menggiatkan kesadaran anti narkoba. Targetnya Kota Padang zero narkoba.
Sementara itu, untuk mengawasi keterlibatan internal jajaran kepolisian dari narkoba, kata Al Indra, dirinya berkoordinasi dengan Bid Propam dari tingkat Polres hingga Polsek, secara berkala melakukan pengecekan urine personel secara random dan berkala.
“Ibarat rumah, jika ingin membersihkan harus terlebih dahulu membersihkan sapu. Saya setiap Rabu akan mengecek sikap dan tampang anggota, kemudian kelengkapan personel, data dan termasuk cek urine berkala.” ucapnya. (*)