Pengurus DPD Dikukuhkan, Granat Siapkan 10 Ribu Relawan untuk Entaskan Narkoba

Granat

Pengurus DPD Granat Sumatra Barat dilantik oleh Ketua DPP Hendry Yosodinigrat, Kamis (16/11/2023) di auditorium kantor Gubernur Sumbar. Ipat 

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Ketua Umum DPP Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat), Hendry Yosodiningrat melantik pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Granat Sumatra Barat, Kamis (16/11/2023) di Auditorium Gubernur Sumbar.  Sebanyak 10 ribu relawan dipersiapkan untuk pengentasan narkoba.

Ketua DPD Granat Provinsi Sumbar, Fajar Rusvan menyampaikan bahwa narkoba menjadi isu yang selalu dibicarakan oleh banyak orang. Namun demikianlah, isu tersebut hanya menjadi pembicaraan yang tak kunjung usai dan tidak menemukan titik terang.

“Narkoba adalah ancaman bagi bangsa ini, jika terus-terusan hanya membicarakan saja tanpa melakukan upaya dalam mencegahnya, maka lambat laun, bangsa ini akan hancur di tangan narkoba,” kata Fajar Rusvan, Kamis (16/11/2023)

Dalam upaya pengentasan narkoba, dikatakannya bahwa seluruh instansi dan pihak-pihak yang berwenang harus bahu membahu, bekerja sama dalam artian hal ini tidak bisa dilakukan satu atau dua orang saja.

“Kita tidak bisa mengentaskan narkotika itu sendiri. Oleh karena itu, kami bersyukur pemerintah provinsi sampai saat ini terus menyahuti isu-isu terkait dengan narkotika dan dengan kehadiran Granat yang turut berpartisipasi aktif dalam pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran narkotika,” ujarnya.

Ia mengatakan, Kehadiran Granat adalah suatu kolaborasi inklusif dari berbagai elemen yang tidak bisa berjalan satu atau dua hari saja, tapi lebih kepada melihat apakah sudah ada kemajuan dan pencapaian.

“Kegiatan ini memfokuskan aksi pelatihan relawan, karena kami memiliki pandangan jika semakin banyak relawan Granat, maka akan semakin sempit upaya-upaya dari orang-orang yang akan merusak bangsa ini dengan narkotika,” tuturnya.

Dalam upaya pengentasan narkotika, dikatakannya bahwa akan ada relawan di setiap daerah dengan target sepuluh ribu orang dalam lima tahun ke depan di Sumbar, setidaknya satu orang bisa membentengi lima orang.

“Granat mengabdi untuk bangsa dengan pengabdian tanpa batas karena semua yang ada di sini adalah orang-orang yang memiliki nurani yang terpanggil untuk melakukan hal-hal yang juga dianjurkan oleh agama. Eksistensi Granat adalah memperjuangkan kebaikan dan mencegah kemungkaran,” ucap Fajar Rusvan.

Sementara itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Lila Yanwar memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya dengan diaktivasi kembali DPD Granat Sumbar dan melaksanakan pelatihan relawan Granat.

“Terima kasih kepada relawan yang sudah bersedia untuk membersamai pemerintah dalam upaya pengentasan narkoba di Sumbar,” ujarnya.

Ia menyampaikan rasa prihatin terhadap jumlah penyalahgunaan narkotika di Sumbar yang mencapai angka 43 ribu jiwa pada tahun 2019 dan naik hingga 45 ribu jiwa pada tahun 2021.

“Kemudian yang sangat disayangkan adalah, pengguna narkotika itu mulai dari anak-anak usia 9 tahun  hingga usia lanjut. Rentang Usia yang paling banyak menggunakan narkotika adalah 25 sampai 49 tahun dengan persentase 56,4 persen. Kemudian tercatat juga di Lapas sebanyak 80 persen adalah orang-orang yang menyalahgunakan narkotika,” ujarnya.

Oleh karena itu, dikatakannya bahwa, pengentasan narkotika adalah PR bersama karena penyalahgunaan narkotika tidak hanya masalah pemakai, namun lebih daripada itu akan merusak seluruh organ tubuh dalam rentang waktu lima sampai sepuluh tahun setelah pemakaian.

Di samping itu, untuk menjawab kemirisan tersebut, Ketua Umum DPP Granat, Prof. Henry Yosodiningrat mengatakan bahwa berbicara mengenai narkotika tidak akan lepas dari upaya pencegahan masuknya ke wilayah NKRI.  Oleh karena itu, dikatakannya bahwa upaya pengentasan narkoba harus dilakukan secara kolaboratif meliputi seluruh instansi pemerintah terkait.

“Mulai dari dinas pendidikan, memberi pemahaman kepada siswa-siswi mulai dari kelas paling rendah tentang bahaya penyalahgunaan narkotika. Mari kita berangkat dari pemberian pemahaman tersebut, sehingga dampak dari penyalahgunaan narkotika sudah tertanam pada masing-masing mereka,” ujarnya. (*)

Exit mobile version