“Di sini peran kami melaksanakan kegiatan ini. Agar tugas dan tanggungjawab ninik mamak dan bundo kanduang tidak lepas, yakni sama-sama melestarikan adat dan budaya. Agar generasi muda peduli kepada adat dan budaya kita. Anak muda sekarang butuh proses, tidak instan. Tugas berat kita menjaga mereka dan mewariskan adat budaya kepada mereka. Saat ini sangat sedikit generasi milenial atau Gen-Z yang ingin belajar dan budaya,” ungkapnya.
Ridho juga mengucapkan terima kasih kepada Anggota DPRD Sumbar, Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo yang telah peduli dengan adat dan budaya Minangkabau. Melalui dana aspirasinya menghadirkan kegiatan bimtek bagi pemangku adat yang digelar saat ini.
Bimtek ini menurutnya, juga perwujudan dari Program Unggulan (Progul) Provinsi Sumbar, yakni Sumbar Religius dan Berbudaya. Di mana turunannya, Dinas Kebudayaan Sumbar melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pembinaan terhadap seniman, budayawan dan masyarakat adat.
Bimtek yang diikuti 90 ninik mamak dan bundo kandung yang berasal dari Luhak Limopuluah Kota hari ini menghadirkan nara sumber, Anggota DPRD Sumbar, Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo dengan materi “Peran Legislatif dalam Melestarikan Adat dan Budaya Minangkabau”, Tokoh Adat dan Budaya Minangkabau, Yus Dt Parpatiah dengan materi “Menyingkap Wajah Minangkabau”.
Anggota DPRD Sumbar, Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo mengatakan, bimtek dilaksanakan berdasarkan aspirasi ninik mamak dan tokoh masyarakat. Bimtek ini sangat penting karena perkembangan zaman dan tekhnologi informasi saat ini anak kemenakan wawasannya lebih luas dari ninik mamak. Karena itu, ninik mamak harus tingkatkan kapasitas, agar bisa mengayomi anak kemenakannya.
“Kita ingin ninik mamak memiliki pengetahuan dan wawasan lebih luas untuk dapat mengangkat perekonomian masyarakat di nagari masing masing dan adat salingka nagari. Dibutuhkan ujung tombak pelestarian budaya. Dengan adat dan budaya yang kuat, kita juga berharap bisa ada wisata budaya yang hidup yang bisa dipromosikan sebagai pemancing wisatawan mancanegara dan daerah lain untuk berkunjung ke Sumbar,” harapnya.
Nurkhalis juga mengapresiasi kehadiran Yus Dt Parpatiah yang bersedia memberikan materi pada bimtek hari ini. “Kehadiran Yus Dt Parpatiah ini adalah orang yang dirindukan ninik mamak dan pemangku adat, karena beliau maestronya Adat Minangkabau. Di era 1980 dan 1990, kaset beliau banyak beredar di masyarakat. Yus Dt Parpatiah pakarnya yang dapat memberikan semangat ninik mamak kembalikan adat dan budaya Minangkabau,” ungkapnya.(*)