Sumdarsin, Ikhtiar Tingkatkan Herd Immunity

Mahyeldi Ansharullah (Gubernur Sumatra Barat)

Sabtu 30 Oktober 2021 lalu, di Lapangan GOR Haji Agus Salim, Gebyar Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin) dibuka secara resmi. Sumdarsin dijalankan dengan kolaborasi bersama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) dengan Polda Sumbar, Korem 032 Wirabraja, serta seluruh jajaran Forkopimda. Semangat kolaborasi itu juga diteruskan ke tingkat kabupaten/kota. Pelaksanaanya menyeluruh di setiap di Sumbar. Bukan hanya sehari, tapi akan berlanjut sampai akhir 2021.

Sumdarsin adalah upaya bersama Pemprov Sumbar, Polda Sumbar, dan Korem 032 Wirabraja untuk memastikan masyarakat telah divaksin. Sebab, vaksinasi adalah langkah paling tepat untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Selain tetap berupaya menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Sumdarsin juga ikhtiar bersama agar herd immunity masyarakat meningkat. Sehingga, masyarakat lebih terlindungi dari potensi kesakitan dan kematian akibat Covid-19. Herd Immunity sebenarnya bisa muncul dengan cara membiarkan virus menyebar sehingga banyak orang terinfeksi dan saat sembuh bisa menjadi kebal, sehingga wabah akan hilang dengan sendirinya karena virus sulit menemukan inang untuk membuatnya tetap hidup dan berkembang.

Namun, Herd Immunity pun bisa terbentuk dengan menyuntikkan vaksin untuk menangkal virus tersebut, sehingga berdasarkan penelitian, apabila masyarakat sudah divaksin lengkap dua dosis, maka akan mendapatkan perlindungan tiga kali lebih besar dibanding dengan yang tidak divaksin sama sekali.

Target minimal dari Sumdarsin, masyarakat dapat divaksin pada angka 70 persen. Hal tersebut juga sesuai dengan target pemerintah pusat. Namun, semangat dari Sumbar, masyarakat harus divaksin 100 persen. Optimisme ini sangat mungkin terealisasi. Buktinya, dari data yang masuk per 2 November 2021, capaian vaksinasi Sumbar sudah 37.4 persen untuk dosis pertama dan 17.51 persen untuk dosis kedua. Empat hari Sumdarsin dijalankan, kenaikan persentasi capaian vaksinasi Sumbar sangat drastis. Dua bulan lalu, Sumbar pada posisi dua paling bawah, dan sekarang sudah pada posisi sembilan dari bawah.

Capaian itu juga mendapatkan apresiasi langsung dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, yang berkunjung ke Sumbar untuk melihat langsung pelaksanaan Sumdarsin di Gor Haji Agus Salim, Rabu 3 November 2021 lalu. Panglima TNI dan Kapolri mengatakan, Sumbar hari ini sangat berbeda dengan Sumbar pada bulan Juli lalu. Saat ini capaian vaksinasi di Sumbar sudah mengalami peningkatan.

Selain itu juga disampaikan bahwa permasalahan vaksin di Sumbar sudah selesai. Tidak ada penolakan oleh masyarakat. Pada kunjungannya, Panglima TNI dan Kapolri juga mengucapakan terima kasih kepada tokoh masyarakat dan semua pihak yang ikut membantu pelaksanaan vaksinasi ini.

Upaya percepatan capaian vaksinasi di Sumbar, juga diiringi dengan perencanaan yang baik, dan diikuti target capaian masing-masing daerah. Dari langkah-langkah perencanaan yang dilakukan di antarannya; vaksinasi terpusat dari tingkat provinsi sampai ke kabupaten dan kota, melibatkan vaksinator sebanyak 2.523 orang yang disebar ke daerah, memastikan stok vaksin tersedia, yang saat ini di Dinas Kesehatan Provinsi tersedia 206.084 dosis dan di kabupaten/kota 220.415 dosis. Jika stok vaksin menipis, Pemda menyiapkan kiriman vaksin secara bertahap dari Bio Farma sesuai dengan kebutuhan.

Program lainnya yang sudah dijalankan adalah pembentukan 1.000 relawan Covid-19 yang tersebar di kabupaten/kota. Relawan ini sudah dibekali dengan pemahaman Covid-19 dan selanjutnya bertugas untuk memberikan edukasi dan penyuluhan terkait dampak dan upaya mencegah Covid-19 di nagari-nagari. Jumlah relawan akan terus bertambah, seiring kebutuhan masing-masing daerah.

Selain capaian vaksinasi yang meningkat, angka penularan kasus Covid-19 di Sumbar juga menurun. Tren penurunan terjadi sejak September lalu, diiringi angka kesembuhan yang terus meningkat hingga mencapai 97 persen. Bahkan, saat ini tidak ada kabupaten/kota di Sumbar yang berstatus PPKM level 4. Artinya, upaya menekan penularan kasus berhasil dilakukan.

Akan tetapi, penurunan kasus dan meningkatnya capaian vaksinasi jangan membuat kita semua menjadi lengah, sehingga prokes diabaikan. Upaya menjaga masyarakat untuk selalu patuh terhadap prokes dan memakai masker harus tetap digencarkan. Sosialisasi, edukasi, dan pencerdasan terhadap dampak dan bahaya Covid-19 harus terus disampaikan.

Apalagi, diprediksi akan terjadi ledakan gelombang ketiga Covid-19, yang diperkirakan hal utama yang menjadi pemicunya adalah peningkatan mobilitas yang begitu tinggi, dan masyarakat yang abai terhadap prokes. Seperti tahun lalu, di mana lonjakan kasus terjadi sangat tinggi.

Oleh karena itu, sebelum hal itu terjadi, dari sekarang harus disiapkan langkah-langkah antisipasinya. Di antaranya mengejar capaian vaksin, meningkatan testing dan tracing, serta memastikan prokes dijalankan dengan baik.

Tren positif peningkatan capaian vaksinasi di Sumbar merupakan upaya bersama yang dituangkan dalam kolaborasi. Sehingga hasilnya juga bisa sesuai dengan harapan bersama. Saat kasus meningkatkan tajam, upaya bersama itu sudah hadir. Setiap kabupaten/kota menyiapkan rumah sakit rujukan Covid-19. Kebutuhan oksigen, ventilator, dan konsentrator oksigen dapat teratasi dengan banyaknya bantuan yang datang silih berganti ke Sumbar. Baik dari pemerintah pusat, maupun dari pihak swasta. Sehingga, Sumbar dipastikan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dalam penangan pasien Covid-19.

Kekompakan dan kolaborasi inilah kunci dalam keberhasilan. Allah SWT juga sudah mengatakan kepada kita sesuai dengan firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 103 yang artinya “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara”.

Firman Allah SWT di atas, memerintahkan persatuan dan melarang untuk bercerai berai. Karena perpecahan merupakan sebuah kebinasaan dan tidak mencerminkan orang-orang yang beriman, sedangkan kebersamaan merupakan sebuah keselamatan. Sudah banyak contoh bagaimana orang-orang yang tidak bersatu dan terpecah belah, kemudian memunculkan banyak mudarat. Sedangkan dengan kebersamaan dan kekompakan, kebaikan dan keberhasilan bisa diperoleh. Salah satu contohnya, kegiatan Sumdarsin yang terhubung dari tingkat pemerintah provinsi hingga kabupaten/ kota di Sumbar.

Alhamdulillah, berkat kekompakan, berkat kebersamaan, dan berkat kolaborasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi, Polda Sumbar, Korem 021 Wirabrja, Forkopimda, Bupati/Wali Kota se-Sumbar, serta tokoh masyarakat, kegiatan Sumdarsin membuahkan hasil terbaik. Capaian Vaksinasi yang awalnya rendah bisa naik secara drastis dalam kurun waktu empat hari. Semoga target 70 persen vaksinasi segera terwujud, dan herd immunity masyarakat bisa meningkat. (*)

Exit mobile version