“Semoga gerakan seperti ini juga dibantu oleh perantau yang berasal nagari lain, sehingga bisa meringankan beban masyarakat kita,” katanya.
Ia berharap tahun depan perantau di Tanjuang Medan bisa menyediakan satu unit bus, agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pergi ziarah.
“Biasanya pada bulan-bulan tertentu banyak masyarakat kita yang pergi ziarah, bahkan sampai ke Aceh,” katanya.
Sementara itu, salah satu perantau Fahrul Rozi menyampaikan, ambulans ini merupakan bantuan dari perantau yang dikumpulkan melalui Keluarga Perantau Tanjuang Medan, untuk memudahkan masyarakat dalam membawa orang sakit atau jenazah.
“Di sini lokasi kuburan kita agak jauh, jadi dengan adanya ambulans ini bisa memudahkan masyarakat,” katanya.
Perantau Jakarta ini berharap ambulans ini bisa digunakan sebaik mungkin oleh masyarakat di nagari itu, sehingga tidak ada lagi yang membawa orang sakit dengan becak dan sebagainya. (*)